Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ngambek Sampai ke Ubun-ubun, Presiden Durtete Janji Bakal Tendang Militer Amerika Jika Mereka Tak Beri Jatah Vaksin Corona untuk Filipina

None - Rabu, 30 Desember 2020 | 13:13
Ilustrasi LRR Filipina
topten.ph

Ilustrasi LRR Filipina

Gridhot.ID - Wabah corona membuat banyak negara masuk dalam mode siaga.

Mereka harus bisa mencegah segala ancaman yang terjadi di situasi yang masih antah berantah ini.

Dalam menghadapi situasi saat ini segala cara bisa digunakan meski mengancam secara militer sekalipun.

Hal itulah yang berusaha dilakukan oleh Filipina, dalam menghadapai tekanan domestik untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte berusaha mengubah perjanjian militer penting sebagai alat tawar menawar.

Baca Juga: Kompak Besarkan Sang Anak Bersama Mantan Istri, Ariel NOAH Mengaku Was-was dengan Anak Gadisnya yang Kini Beranjak Remaja dan Mulai Mengenal Asmara

Tak tanggung-tanggung Amerika adalah negara yang diancam oleh Filipina.

Menurut 24h.com.vn, pada Senin (28/12/20), Presiden Duterte mengatakan bahwa dia bisa membatalkan Perjanjian Pasukan Kunjungan (VFA) dengan militer AS.

Jika Amerika tidak memberikan tawaran vaksin Covid-19 yang sangat dibutuhkan Filipina.

"Jika tidak memberikan 20 juta vaksin Covid-19 mereka sebaiknya pergi," kata Duterte.

"Tidak ada vaksin tidak boleh mengunjungi Filipina," jelas Duterte, mengumumkan di televisi tentang perjanjian AS untuk membeli vaksin Covid-19.

Baca Juga: Dari Menteri Jadi Mantri, Mantan Menkes Terawan: Saya Mengawali dan Mengakhirinya dengan Pensiun

Pada November, Duterte setuju untuk memperpanjang VFA selama 6 bulan lagi.

Ditandatangani pada tahun 1998, VFA mengizinkan AS untuk mengirim pasukan ke Filipina untuk tujuan pertahanan umum.

Dalam konteks ingin menahan China di Asia-Pasifik, VFA adalah kesepakatan yang sangat penting dengan AS.

Karena seperti yang kita tahu Filipina adalah sekutu lama Amerika sebelum berpaling ke China.

Duterte menerima kritik atas ketidakmampuannya dalam menangani pandemi Covid-19 di negaranya.

Baca Juga: Benar-benar Anak Sultan, Selembarnya Seharga Rp 22 Juta, Putra Sandra Dewi Dapat Kado Natal Tak Biasa Ini

Dia gagal menandatangani perjanjian untuk membeli vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi AS Pfizer.

Sementara itu, beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura dan Indonesia telah mencapai kesepakatan untuk membeli vaksin Pfizer.

Karena merasa tak terima negara tetangganya sudah mendapatkan akses vaksin tersebut, Duterte akhirnya memberikan ancaman pada Amerika.

Sebelumnya ada kabar bahwa Filipina berhasil mencapai kesepakatan dengan Amerika.

Pada awal Desember, Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr mengumumkan bahwa negara tersebut telah memesan 10 juta dosis vaksin Pfizer.

Baca Juga: Semua Guru di Masa Depan Tak Bakal Jadi PNS, Perjanjian Kerja Jadi Jawaban, Kepala BKN: Tak Ada Lagi Pengangkatan!

Berdasarkan perjanjian tersebut, vaksin akan dikirim ke Filipina pada awal 2021.

Namun, penjualan tersebut kemudian gagal, karena Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque "melakukan kesalahan".

Tetapi, tidak dijelaskan kesalahan apa yang dimaksud dalam konteks ini.

Duterte yang tak terima dengan kegagalan kesepakatan tersebut, mengecam Amerika Serikat.

"Jangan pernah percaya bahwa AS akan segera mengirimkan Covid-19. Itu omong kosong. Saya telah membuat kesepakatan dengan mereka berkali-kali," kata Duterte.

Baca Juga: Gaji ASN Bakal Naik Tahun Depan, PNS Justru Mengeluh: Tunjangan Sertifikasi Saja Masih Ada yang Menunggak!

Hingga saat ini, Filipina baru berhasil memesan 2,6 juta dosis vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca.

Sayangnya vaksin ini akan dikirim paling cepat Mei tahun depan.

Padahal Filipina saat ini sangat membutuhkan vaksin Covid-19 untuk menekan jumlah penyebaran yang terus bertambah di Filiina.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Iri pada Indonesia dan Singapura, Filipina Mendadak Mencak-Mencak Hingga Ancam Militer Amerika Jika Tidak Dituruti Untuk Mendapatkan Vaksin Covid-19.

(*)

Source : intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x