Kemudian yang nomor empat belum tahu apa-apa.
“Suasana sekarang, kan ramai pelayat, anak-anak asyik bermain dengan teman-teman. Beberapa hari ke depan, mereka pasti bertanya kemana ibu,” ungkap Ismail.
Ismail yang berprofesi sebagai teknisi pemasangan sumur itu menuturkan musibah yang dialaminya.
Ayah lima anak yang sudah ditinggal ibu untuk selamanya itu mengaku tidak ada firasat apa-apa sebelum peristiwa menghebohkan itu.
Pada minggu pagi, kurang dari pukul 9.00 WIB, Ismail keluar rumah bersama anak laki-laki tertua untuk mengantarkan gas (LPJ) nonsubsidi kepada langganan yang memesan.
Kemudian ia duduk di warung kopi Terminal Blangpidie.
Sebelum keluar rumah, Ismail sempat memberikan uang jajan Rp 5.000 kepada anaknya.
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar