Setelah itu muncul gerakan memboikot Manajemen Qolbu milik Aa Gym.
Kunjungan jamaah ke Daarut Tauhid pun berkurang dratis.
Pada 2007, berkurangnya jumlah kunjungan ke Daarut Tauhid hingga 70 persen mengakibatkan membengkaknya biaya operasional.
Setahun kemudian, stasiun televisi milik Aa Gym, MQTV, ikut bangkrut.
Dilansir Kompas.com, sebanyak enam puluh karyawan dari total 63 karyawannya dikenai pemutusan hubungan kerja (PHK).
Untuk kebutuhan uang pesangon mereka, Aa Gym terpaksa meminjam uang ke pihak lain sebesar Rp 1 miliar.
Bisnis air mineral juga ikut menurun penghasilannya.
Aa Gym pun mulai jarang tampil di televisi dan namanya mulai meredup.
Teh Rini yang memiliki sejumlah butik pun turut mengakui kalau butiknya ikut tutup.