Mereka semua tetap ditahan tanpa dakwaan apapun.
Praktik keagamaan Islam diejek, tahanan dipaksa mendengarkan musik heavy metal berulang-ulang, pelecehan seksual pun dilakukan sebagai cara mematahkan iman narapidana Muslim, agar mereka mengakui tuduhan yang tidak berdasar.
Sampai-sampai ada kuburan Islam bagi mereka para tahanan yang tidak bisa dipulangkan dan akhirnya meninggal di penjara itu.
Namun meskipun sampai pada 9 Januari 2021 lalu sudah ada 9 kematian di Guantanamo, kuburan Islam tetap kosong.
Zubaydah pada 2019 lalu merilis sketsa mengerikan untuk laporan oleh pengacaranya yang berjudul 'How America Tortures'.
Penyiksaan yang dilakukan meliputi penyiraman air ke saluran pernapasan, tangan diborgol di tiang-tiang yang posisinya begitu tinggi sampai tahanan harus berjinjit, kemudian dirantai dalam posisi duduk, kepala ditutupi dan pergelangan tangan dan kakinya juga diborgol.
Namun tindakan mengerikan AS tidak hanya di situ saja, masih ada para tahanan yang kepalanya dibenturkan ke dinding kayu yang menutupi dinding semen, dan dilakukan secara berulang-ulang.