Nikita Khrushchev pun mengizinkan.
"Musa pun terkejut dan seolah tidak percaya.
Kegiatan beragama, termasuk Islam, selama zaman Uni Soviet dilarang atau dilakukan diam-diam," paparnya.
Menurut Musa, dituturkan Wahid, hal yang dilakukan oleh Sukarno tersebut sangatlah luar biasa dan di luar pikiran kebanyakan orang Rusia ketika itu.
Maka, atas kekagumannya pada Sukarno, Musa pun memberi nama anaknya Sukarno bin Musa (Sukarno Musaevich).
Anaknya itu lahir pada tahun 1962.
Musa sempat menulis surat kepada KBRI Moskow kala itu untuk meminta izin memberi nama anaknya “Sukarno”.
Akan tapi surat tidak pernah dijawab.
"Dulu surat disortir oleh pemerintah jadi dugaan surat tak pernah sampai di KBRI Moskow," jelasnya.
Salah seorang anak Sukarno bin Musa, sambung Wahid, Kamil juga ikut mengikuti jejak kakeknya dengan menamai anaknya Sukarno bin Kamil (Sukarno Kamilevich).
Anehnya, saudara sepupu Kamil, Muhammad, juga memberi nama anaknya Sukarno bin Muhammad (Sukarno Magomedovich) karena kekagumannya pada bapaknya yakni Musa.