"Itu saya akui saya yang buat. Sifatnya itu satire, kritik satire. Kalau orang cerdas tahu itu satire, itu lelucon-lelucon."
"Bukan tujuannya untuk menghina orang, apalagi menghina suku dan agama. Tidak Ada. Jauh sekali, apalagi menghina Papua," kata Ambroncius di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (25/1/2021) dikutip dari Wartakotalive.
Ia mengaku foto kolase Pigai yang disandingkan dengan gorila bukan buatannya. Ia mengambil foto tersebut dari akun sosial media lainnya.
Setelah mendapatkan foto tersebut, ia lantas menambahkan tulisan di foto kolase lalu konten itu diunggah di akun Facebook pribadinya.
"Iya saya yang posting, benar. Saya akui itu postingan saya. Gambar itu sebenarnya itu saya kutip, saya copas."
"Itu bertepatan, saya ketemu ada Fatimah rupanya. Itu dia posting juga, tapi tidak dibilang dia rasisme dan saya cari yang lain-lain, banyak juga rupanya."
"Tapi tidak pernah dikatakan orang itu rasis. Tapi kenapa saya yang copas orang punya saya dibilang rasis?" tanyanya.
Ambroncius mengunggah konten berbau rasisme lantaranmengaku kesal dengan Pigai karena kerap mengkritik pemerintah terkait berbagai isu.
"Sebenarnya sudah banyak saya baca tentang Natalius yang selalu menyerang pemerintah, kami Pro Jamin ini adalah profesional jaringan mitra negara."
"Jadi kami sebagai mitra negara yang resmi diakui oleh Kemenkuham RI. Kami berkewajiban juga untuk sebagai pembantu memantau juga, mengawas juga, mengawal," kata Ambroncius.
Ia mengatakan, salah satu kritikPigai yang membuatnya kesal adalah terkait program pemerintah vaksin Sinovac.