“Setiap orang berhak untuk mengungkapkan pandangannya dalam kerangka yang ditentukan oleh hukum. Apa pun di luar hukum bukan hanya kontra-produktif, tapi berbahaya,” kata Putin.
Putin mengutip pergolakan yang disebabkan Revolusi Rusia 1917 dan runtuhnya Uni Soviet tahun 1991 sebagai contoh bagaimana tindakan ilegal dapat menyebabkan kesengsaraan orang dan karena itu harus dihindari.
Saat Putin berbicara, Leonid Volkov, sekutu Navalny yang sekarang berada di luar Rusia, mengumumkan rencana unjuk rasa pada pekan ini untuk menuntut kebebasan Navalny.
Putin mengatakan, dia tidak melihat video yang membuat tuduhan tentang istana Laut Hitam, meskipun dia telah menelusuri kompilasi video tersebut. Putin mengatakan properti itu bukan miliknya.
“Tidak ada apa pun yang ditunjukkan di sana karena properti saya adalah milik saya atau kerabat saya dan tidak pernah menjadi milik (kami). Tidak pernah,” kata Putin.
Soal aksi demo menuntut pembebasan Navalny, baik Uni Eropa maupun Amerika Serikat (AS) tidak akan mengambil tindakan cepat untuk meningkatkan tekanan pada Rusia.
Uni Eropa menyatakan akan menahan diri dari sanksi baru terhadap individu Rusia jika Kremlin membebaskan Navalny setelah 30 hari. Uni Eropa akan mengirim diplomat utamanya ke Moskow minggu depan.
Presiden AS Joe Biden, yang mengupayakan perpanjangan lima tahun dari perjanjian kendali senjata START Baru dengan Rusia sebelum berakhir pada 5 Februari, mengatakan, dia tidak akan ragu untuk mengkritik Rusia, tetapi mengumumkan tidak ada tindakan baru untuk Rusia.
Biden mengatakan, dia telah meminta pembaruan tentang peretasan dunia maya besar-besaran yang dituduhkan pada Rusia yang menggunakan perusahaan teknologi AS SolarWinds Corp sebagai batu loncatan untuk menembus jaringan pemerintah federal AS.
"Saya tidak akan ragu untuk mengangkat masalah itu dengan Rusia," katanya kepada wartawan.