Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Peduli Didemo Rakyatnya Secara Besar-besaran, Vladimir Putin Ngotot Tak Bakal Bebaskan Musuh Bebuyutannya, Joe Biden Sampai Tidak Berani Ikut-ikutan

None - Selasa, 26 Januari 2021 | 18:25
Presiden Rusia Vladimir Putin
Rex Features

Presiden Rusia Vladimir Putin

Gridhot.ID - Rusia memang sedang panas-panasnya.

Negara besar tersebut kini sedang demonstrasi besar-besaran.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk aksi demonstrasi akhir pekan lalu yang menuntut pembebasan kritikus Kremlin Alexei Navalny yang dipenjara.

Seperti dikutip Reuters, Putin menyebut pembebasan Navalny berbahaya dan ilegal.

Baca Juga: Orang Dalam Jadi Otaknya, Komplotan Perampok Rp 563 Juta Milik Bos SPBU di Semarang Berhasil Diringkus, Pelaku Sempat Pura-pura Kejar Komplotannya Sendiri

Polisi menahan lebih dari 3.700 orang dan menggunakan kekerasan untuk membubarkan aksi unjuk rasa di seluruh Rusia pada Sabtu pekan lalu.

Puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan mengabaikan hawa dingin yang ekstrem dan peringatan polisi untuk menuntut Navalny dibebaskan dari penjara.

Navalny menjalani hukuman 30 hari karena dugaan pelanggaran pembebasan bersyarat.

Dalam bantahan publik yang jarang terjadi atas tuduhan Navalny, Putin menolak tuduhan yang dibuat Navalny lewat sebuah video.

Baca Juga: Rindukan Almarhum Kakaknya, Adik Perempuan Syekh Ali Jaber Ungkap Momen Terakhir Bersama Sang Ulama: Sedih Sekarang Nggak Ada...

Putin menepis tuduhan bahwa dia memiliki istana Laut Hitam yang mewah yang dibuat oleh teman-temannya dan terkadang menggunakan uang publik.

Putin, yang menghindari menyebut nama Navalny, juga mengatakan kepada mahasiswa pada hari Senin bahwa orang tidak boleh menggunakan aksi protes ilegal untuk memajukan kepentingan politik mereka sendiri.

“Setiap orang berhak untuk mengungkapkan pandangannya dalam kerangka yang ditentukan oleh hukum. Apa pun di luar hukum bukan hanya kontra-produktif, tapi berbahaya,” kata Putin.

Putin mengutip pergolakan yang disebabkan Revolusi Rusia 1917 dan runtuhnya Uni Soviet tahun 1991 sebagai contoh bagaimana tindakan ilegal dapat menyebabkan kesengsaraan orang dan karena itu harus dihindari.

Baca Juga: Nikahi SIluman Ular Bernama Kiai Slamet, Mbak You Ngaku ke Denny Darko Punya 3 Anak: Matanya Kuning Kaya Kelereng!

Saat Putin berbicara, Leonid Volkov, sekutu Navalny yang sekarang berada di luar Rusia, mengumumkan rencana unjuk rasa pada pekan ini untuk menuntut kebebasan Navalny.

Putin mengatakan, dia tidak melihat video yang membuat tuduhan tentang istana Laut Hitam, meskipun dia telah menelusuri kompilasi video tersebut. Putin mengatakan properti itu bukan miliknya.

“Tidak ada apa pun yang ditunjukkan di sana karena properti saya adalah milik saya atau kerabat saya dan tidak pernah menjadi milik (kami). Tidak pernah,” kata Putin.

Soal aksi demo menuntut pembebasan Navalny, baik Uni Eropa maupun Amerika Serikat (AS) tidak akan mengambil tindakan cepat untuk meningkatkan tekanan pada Rusia.

Baca Juga: Jadi Buruan 20 Negara Termasuk China dan AS, Raja Narkoba Terbesar di Asia Akhirnya Ditangkap, Intip Jaringan Kejahatannya yang Hasilkan Uang Ratusan Triliunan Rupiah

Uni Eropa menyatakan akan menahan diri dari sanksi baru terhadap individu Rusia jika Kremlin membebaskan Navalny setelah 30 hari. Uni Eropa akan mengirim diplomat utamanya ke Moskow minggu depan.

Presiden AS Joe Biden, yang mengupayakan perpanjangan lima tahun dari perjanjian kendali senjata START Baru dengan Rusia sebelum berakhir pada 5 Februari, mengatakan, dia tidak akan ragu untuk mengkritik Rusia, tetapi mengumumkan tidak ada tindakan baru untuk Rusia.

Biden mengatakan, dia telah meminta pembaruan tentang peretasan dunia maya besar-besaran yang dituduhkan pada Rusia yang menggunakan perusahaan teknologi AS SolarWinds Corp sebagai batu loncatan untuk menembus jaringan pemerintah federal AS.

"Saya tidak akan ragu untuk mengangkat masalah itu dengan Rusia," katanya kepada wartawan.

Baca Juga: Kelewatan! Tak Cuma Diam-diam Jual Sawah dan Perkarakan Orang Tuanya ke Meja Hijau, Anak Emak Ramisah Kutuk Ibunya Jadi Babi: Allah Tahu Siapa yang Benar

Moskow membantah terlibat dalam peretasan SolarWinds.

Ketegangan antara Moskow dan Washington telah berkobar karena protes Navalny.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan telah mengeluarkan protes diplomatik kepada Duta Besar AS untuk Rusia John Sullivan atas apa yang dipandangnya sebagai campur tangan dalam urusan dalam negerinya.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Digoyang demo besar, Presiden Rusia Vladimir Putin ogah bebaskan Alexei Navalny.

(*)

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x