"Kami hanya bisa bertahan, semoga harga pakan turun kalau ayam kita jual juga enggak laku karena PPKM masa Covid-19," katanya.
Ia mengaku setelah aksinya viral, ia didatangi oleh petugas dari Dinas Peternakan dan Dinas Perdagangan Kabupaten Magetan.
Meski tidak menyebutkan secara rinci perihal pertemuannya itu, namun ia mengaku salah dan minta maaf atas tindakan yang dilakukan tersebut.
Meski harga telur terus turun, Suparni mengaku tak lagi membuang hasil ternaknya.
Ia lebih memilih menyumbangkan telurnya ke warung gotong royong dan Jumat berkah di desanya.
Suparni kemudian mengunggah permintaan maafnya di media sosial karena telah membuang telur.
(*)