Gridhot.ID - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dimulai pada 13 Januari 2021 lalu.
Menyasar 181 juta orang dari total 275 juta penduduk, Indonesia bertekad memproduksi vaksin Covid-19 dengan label vaksin merah putih untuk kebutuhan jangka panjang.
Vaksin merah putih merupakan salah satu vaksin yang tahun lalu sempat dikatakan bakal menjadi vaksin yang didistribusikan pemerintah.
Namun demikian, vaksin produksi dalam negeri tersebut tidak masuk dalam daftar vaksin yang bakal digunakan dan didistribusikan pemerintah pada tahun 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa vaksin merah putih tetap menjadi prioritas.
Namun untuk menekan kasus penularan, pemerintah tidak bisa menunggu vaksin yang masih dalam tahap riset dan pengembangan tersebut.
"Vaksin merah putih tetap menjadi prioritas namun nggak bisa nungguin sampai vaksin merah putih siap, maka dilakukan juga upaya vaksinasi yang seperti sekarang," jelas Sri Mulyani ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (27/1/2021) dikutip dari Kompas.com.
Sri Mulyani mengatakan, pihaknya akan mendukung penuh proses produksi dari vaksin merah putih.
Ia mengungkapkan, saat ini vaksin tersebut baru akan siap pada akhir tahun 2021 atau awal tahun depan.
"Sampai saat ini kenapa tidak dimasukkan dalam tabel? Karena Bapak Bambang (Menristek) mengatakan kemungkinan vaksin merah putih hanya akan siap kalau tidak akhir 2021, awal 2022. Itu berdasarkan perencanaan dari berbagai stream yang dilakukan," jelas Sri Mulyani.
"Yang paling advance saat ini dari Eijkman, dan kami dari Menkes, memberikan space berapapun kalau bisa diproduksi akan memprioritaskan itu. Tentu kalau sudah safe," ujar dia.
Untuk tahun ini, pemerintah telah menyiapkan 426,8 juta dosis vaksin dari beberapa perusahaan farmasi dunia.
Jumlah tersebut bakal dipenuhi dari Sinovac sebanyak 125 juta dosis, Novavax 70 juta dosis, serta vaksin Covax yang akan diberikan oleh Gavi, sebanyak 54 juta dosis.
Selain itu juga dari AstraZeneca 59 juta dosis, Pfizer 50 juta dosis vaksin, dan Moderna sekitar 50 juta dosis vaksin.
Dikutip dari Kontan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan perkembangan vaksin merah putih dalam rapat dengan komisi IX DPR RI, Rabu (13/1/2021)
Kata Budi, vaksin merah putih saat ini masih dalam tahap pertama, yaitu untuk research dan development.
"Outputnya berupa sitvaksin (bibit), sitvaksin ini rencananyaa kan disubmit ke Bio Farma, optimistisnya kuartal I 2021," kata Budi.
Setelah bibit masuk, sitvaksin ini kemudian akan melewati proses karakterisasi dan membersihkan bibit. Proses ini membutuhkan waktu 3 bulan sampai 6 bulan.
"Kita ambil paling optimis, 3 bulan untuk pembersihan karakterisasi ini. Kemudian bahan baku ini akan siap uji klinis di bulan Juni 2021, yakni uji klinis tahap I, II, dan III," tutur dia.
Proses uji klinis, umumnya membutuhkan waktu 1 tahun-2 tahun. Namun Budi mengaku mengusahakan prosesnya lebih cepat.
"Let's say uji klinisnya dipercepat, jadi masing-masing 3 bulan, sehingga perkiraan kami ini akan selesai uji klinisnya di awal kuartal II 2022," jelas dia.
(*)
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar