Gridhot.ID - Konflik antar negara sedang marak di tengah pandemi yang sedang menyerang dunia.
Melansir dari intisari-online.com, Laut China Selatan kini sedang jadi medan perang antara China dengan Amerika dan Eropa.
Sementara itu, di Asia Tenggara ternyata konflik juga rawan bakal terjadi.
Baru-baru ini dikabarkan Kompas.com, Myanmar sedang diambang kudeta militer.
Belasan kedutaan besar termasuk delegasi Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, pada Jumat (29/1/2021) mendesak militer Myanmar mematuhi norma-norma demokrasi.
Kedubes-kedubes itu bersama PBB menyuarakan keprihatinan pada Myanmar yang berada di ambang kudeta militer.
Myanmar baru satu dekade keluar dari hampir 50 tahun pemerintahan militer.
Demokrasi Myanmar diatur dalam konstitusi yang dibuat oleh junta, untuk menentukan pembagian kekuasaan antara pemerintahan sipil dan para jenderal negara.
Selama beberapa minggu terakhir militer menuduh ada kecurangan di pemilu Myanmar pada November tahun lalu, yang dimenangkan oleh partai National League for Democracy (NLD)-nya Aung San Suu Kyi.