Dia mengaku 20 hari terakhir tempat usahanya didatangi tim yustisi dan membubarkan pengunjungnya.
"Saya minta malam Minggu diberikan kompensansi. Saya kan punya warung kopi Kobas di depan hotel dan punya foudcourt Zona Kuliner di belakang hotel. Semalam itu mereka bubarkan pengunjung di kedua tempat itu," kata Tendra saat dihubungi Tribunpinrang.com, Minggu, (07/02/2021).
Di awal dia diam saja saat cafe di lantai bawah dibubarkan. Pengunjung dipaksa pergi dari lokasi tersebut.
Dia memutuskan tak melawan karena menghargai petugas.
Hanya saja mulai tak tahan saat petugas sampai meringsek masuk ke area lantai dua usahanya hingga mau ke kamar tamunya.
"Saya mulai heran ketika petugas masuk ke lobby hotel. Mau naik di lantai dua yang notabenenya tempat karaoke. Sedangkan di atas tidak ada tamu. Jadi saya minta tolong tidak usah naik," lanjutnya.
Adu mulut pun terjadi karena petugas memaksa untuk naik ke atas hotel.
Terkait dirinya yang mengatakan "tembak saja, Pak. Tembak," di dalam video tersebut, Tendra mengaku itu adalah luapan emosinya.
Source | : | Tribun-timur.com,TribunLombok.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar