Di awal dia diam saja saat cafe di lantai bawah dibubarkan. Pengunjung dipaksa pergi dari lokasi tersebut.
Dia memutuskan tak melawan karena menghargai petugas.
Hanya saja mulai tak tahan saat petugas sampai meringsek masuk ke area lantai dua usahanya hingga mau ke kamar tamunya.
"Saya mulai heran ketika petugas masuk ke lobby hotel. Mau naik di lantai dua yang notabenenya tempat karaoke. Sedangkan di atas tidak ada tamu. Jadi saya minta tolong tidak usah naik," lanjutnya.
Adu mulut pun terjadi karena petugas memaksa untuk naik ke atas hotel.
Terkait dirinya yang mengatakan "tembak saja, Pak. Tembak," di dalam video tersebut, Tendra mengaku itu adalah luapan emosinya.
Seakan tak diberi jalan sedikitpun untuk menjalankan usahanya.
"Saya bilang ke petugas, kita bubarkan di depan, saya diam. Kita bubarkan lagi di belakang, saya diam lagi. Kalau kita bubarkan lagi di dalam hotel, berarti saya memang mau dihabisi toh. Kalau memang mau dihabisi sekalian ambil pistol. Tembak saja," ucap Tendra.
Akibat Fatal, Karyawan Terancam
Ia mengaku pembubaran yang dilakukan petugas operasi yustisi setiap harinya mengakibatkan pemasukannya berkurang dan rugi.