Menurut Budi, untuk menghadapi perang diperlukan kombinasi yang baik antara Polri, TNI, dan Kemenkes. Sementara, target operasi perang ini adalah mengurangi laju penularan virus. Dengan menggandeng TNI-Polri, Kemenkes memiliki dua strategi menghadapi perang ini.
Pertama adalah strategi survelience atau intelijen, melacak pergerakan musuh dengan menggunakan program testing dan tracing. Dan kedua, adalah membunuh virus dengan vaksinasi yang harus diberikan kepada 181 juta rakyat Indonesia. Jika suntikan vaksinasi diberikan dua kali, maka dibutuhkan 362 juta suntikan.
Nah, Kemenkes bekerja sama dengan TNI-Polri untuk membantu program vaksinasi yang dilaksanakan tenaga kesehatan TNI-Polri yang sudah memiliki edukasi menyuntik.
Untuk melancarkan strategi tersebut dibutuhkan 30 tracer per 100 ribu penduduk dan semuanya harus tersebar di lokasi desa. Lalu butuhkan 80 ribu tracer di seluruh desa dan yang memiliki personel sebanyak itu hanya TNI dan Polri.
"Semoga kerja sama antara TNI-Polri dan Kemenkes bisa mengalahkan musuh dan memenangkan perang melawan Sars-Cov-2," katanya. (*)
Source | : | Tribunnews.com,Kompas TV |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar