Gridhot.ID -Dikabarkan sebelumnya,Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin akan terbang ke Jakarta, Indonesia pada hari ini Kamis (4/2/2021) untuk kunjungan resmi singkat.
Melansir dari Gridhot.ID, kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas beberapa “hal penting” termasuk rencana untuk gelembung perjalanan Malaysia-Indonesia di masa depan dan belajar mengenai vaksinasi Covid-19.
Kini, Rakyat Malaysia bisa bernapas lega, vaksinasi Negeri Jiran sudah akan dimulai.
Melansir media Malaysia The Star, pengiriman pertama vaksin Pfizer-Biontech Covid-19 akan sampai ke Malaysia pada 21 Februari, ujar Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
"Program vaksinasi akan dimulai pada 26 Februari," ujarnya saat peluncuran panduan Imunisasi Nasional Covid-19 Selasa 16 Februari.
Sama dengan Indonesia, Muhyiddin sebagai pemimpin negara akan menjadi sosok pertama yang divaksin untuk meningkatkan kepercayaan publik atas keamanan vaksin.
Ia juga merilis situs resmi vaksinasi Malaysia www.VaksinCovid.gov.my Selasa ini, dan mengatakan buku panduan imunisasi akan tersedia di situs tersebut.
Muhyiddin mengatakan vaksin itu penting, tidak hanya untuk melindungi diri kita sendiri tapi juga orang-orang yang kita sayangi, anggota keluarga, kolega, tetangga dan komunitas.
Selanjutnya ia mengatakan dampak positifnya akan terasa saat semua terlindungi dan program imunisasi sudah terlaksana.
"Sektor ekonomi akan terbuka, seperti turisme. Kita bisa mengunjungi satu sama lain dan berolahraga dengan suasana normal yang baru."
Namun ia mengatakan jika rakyatnya jangan meremehkan vaksin dan mendesak semuanya untuk mendaftar pada program vaksinasi saat waktunya dimulai.
Pada 18 Januari Muhyiddin mengatakan jika hampir 27 juta atau 80% dari populasi Malaysia diharapkan divaksinasi Covid-19 sampai perempat pertama tahun 2022.
Program vaksinasi diselesaikan dalam berbagai fase selama 12 bulan.
"Program vaksinasi Malaysia hampir dimulai dan pemerintah telah tandatangani tiga perjanjian dengan produsen vaksin.
"Melalui membentuk komite istimewa untuk memastikan akses suplai vaksin Covid-19, pemerintah akan memastikan transparansi pemberian vaksin dan memberikan prioritas kepada Program Imunisasi Nasional.
"Total 3 miliar Ringgit Malaysia (Rp 10 Triliun) telah dialokasikan untuk vaksinasi.
Meski begitu, ternyata penerima vaksin Covid-19 di Malaysia harus diuji terlebih dahulu.
Muhyiddin mengatakan penerima vaksin Covid-19 akan diuji guna menilai sejarah medis dan alergi mereka sebelum menerima suntikan vaksin.
"Hal ini untuk memastikan para individu yang tidak cocok menerima vaksin tidak akan menerima suntikan.
"Setelah penerima telah mendapat vaksin, fase monitoring akan dilaksanakan 15-30 menit di pusat vaksinasi, sebelum penerima diperbolehkan pulang."
Muhyiddin kembali peringatkan efek samping vaksin Covid-19.
Ia mengatakan vaksin Covid-19 bisa sebabkan efek samping ringan sampai parah seperti bengkak di bagian tubuh yang disuntik, tapi menurutnya penerima suntikan seharusnya bisa sembuh.
Ia tambahkan jika pemerintah akan terus laksanakan langkah yang diperlukan sehingga proses imunisasi tidak akan terganggu, memastikan mayoritas yang layak menerima vaksin akan segera menerima vaksin.(*)