Bus-bus tersebut tidak melayani rute antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP).
Dimas menjelaskan perusahaan bus tersebut hanya melayani jasa pariwisata.
"Busnya untuk pariwisata," jelasnya.
Saat disinggung siapa pasangan suami istri tersebut, dia mengatakan jika keduanya berasal dari Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
Sang Suami disebut tidak berprofesi sebagai seorang petani.
"Setahu saya bukan petani. Kalau istrinya gak bekerja, ibu rumah tangga," kata dia.
Dimas mengungkapkan sang suami merupakan sosok yang sederhana.
"Orangnya sederhana. Ke mana-mana tidak pakai mobil. Pakainya sepeda motor biasa," ungkap dia.
"Dia orangnya baik dan tidak sombong," tambahnya.
Informasi lain yang diterima TribunSolo.com, RM pernah bekerja sebagai orang 'berpangkat' di sebuah institusi negara.
Rumahnya Luas
Dari penelusuran TribunSolo.com, rumah RM terletak tidak jauh dari sebuah sekolah kurang lebih 500 meter.
Rumah pemilik garasi perusahaan bus tersebut cukup luas dengan berwarna dominan abu-abu tua.
Terdapat pagar di depan rumah dan tertutup rapat.
Tidak ada aktivitas yang nampak dari dalam rumah.
Suara keluarga pemilik rumah tak terdengar.
Di samping utara rumah tersebut, ada lahan parkir luas dan terdapat sebuah mobil putih terparkir.
Lahan parkir tersebut masih dalam satu petak dengan rumah pemilik garasi perusahaan bus.
Di pintu masuk lahan parkir terdapat pos penjaga.
Terdapat dua orang penjaga berseragam hitam bersiaga di pos tersebut.
Saat TribunSolo.com berusaha menemui RM untuk menanyakan soal tudingan MAKI, penjaga keamanan melarang.
Source | : | Kompas.com,TribunSolo |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar