Ia menyebut, kerumunan yang dimaksud adalah 'sambutan cinta' dari warga untuk Presiden Jokowi.
"Sebenarnya mereka tau, melaporkan @jokowi dalam tugasnya sebagai kepala negara yang berkunjung ke NTT dan disambut dengan cinta oleh warganya itu, lemah secara hukum.
Tapi seperti yang sudah-sudah, mereka suka banget onani, memuaskan pikiran mereka sendiri. Gak lecet apa??" tulis Denny Siregar di akun Twitternya, Kamis (25/2/2021).
Dokter Tirta yang menyaut cuitan itu,menyebut pelapor presiden Jokowi cuma untuk panjat sosial alias pansos.
"Ya namanya juga pansos bang. Riding the wave. Siape tau viral kan," tulis dokter Tirta.
Sebelumnya, dalam video yang beredar luas di berbagai kanal media sosial itu, dokter Tirta mengatakan dirinya ditanya soal komentar terhadap kerumunan saat Jokowi tiba di Maumere tersebut
"Jadi gini, Pak Presiden Joko Widodo itu sejatinya simbol negara yang kemanapun beliau pergi akan selalu menarik massa," katanya.
Dokter Tirta menyebut, kerumunan di NTT terjadi sebagai bentuk antusiasme warga terhadap sosok Presiden Jokowi.
Menurutnya, penerapan sanksi kerumunan tak relevan diterapkan pada kasus ini.