Kyal Sin rupanya telah mempersiapkan semuanya, bahkan ia juga menulis sebuah wasiat.
Dalam secarik kertas, ia menuliskan bila sesuatu hal buruk terjadi padanya, ia rela menyumbangkan organ tubuhnya untuk orang yang membutuhkan.
Sebelum pergi ke demonstrasi minggu ini, Kyal Sin juga membeberkan golongan darahnya.
Hal itu ia unggah di media sosial miliknya, Facebook. Ia juga menyertakan nomor telepon yang bisa dihubungi.
"Jika perlu, Anda dapat menghubungi saya dengan bebas di nomor telepon ini kapan saja.
Saya bisa menyumbangkan (organ saya) jika saya meninggal. Jika seseorang membutuhkan bantuan segera, saya dapat menyumbang bahkan jika itu menyebabkan kematian saya," tulisnya.
Menendang Pipa agar Demonstran Bisa Membasuh Wajah dari Paparan Gas Air Mata
Kyal Sin sempat menendang pipa air agar demonstran lain bisa membasuh wajahnya dari paparan gas air mata yang ditembakan aparat.
Ia juga sempat berteriak 'kita tidak akan lari. Darah tidak akan tertumpah'.
Bahkan, Kyal Sin juga sempat mengingatkan kawannya untuk duduk dan berlindung dari tembakan polisi. Polisi yang tadinya menembakkan gas air mata pun kemudian berlanjut dengan penembakan peluru tajam.
Kyal Sin sempat berlindung di samping spanduk protes.
Namun, naas, ia tak selamat dari tembakan yang menembus kepalanya. (*)
Source | : | Kompas.com,TribunStyle.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar