Dia menganggap polisi telah membunuh orang-orang tak bersalah.
SepertiEmmanuel Asuncion, seorang pemimpin buruh di provinsi Cavite, di luar Manila, yang termasuk di antara mereka yang tewas.
UPLB Perspective, publikasi mahasiswa di University of the Philippines, juga melaporkan bahwa dua orang penyelenggara perburuhan, sepasang suami istri, tewas di provinsi Batangas.
Chai dan Ariel Evangelista, bersama dengan putra mereka yang berusia 10 tahun, hilang hanya beberapa jam sebelum kematian mereka.
Keberadaan putra mereka pun masih belum diketahui.
Karapatan mengatakan keluarga itu "ditahan" selama penggerebekan dini hari, tetapi tidak menyebutkan siapa yang menahan mereka.
Di Provinsi Rizal, Karapatan juga mengonfirmasi tewasnya dua aktivis menyusul insiden penembakan.
Sementara polisi yang melakukan penggerebekan pada hari Minggu, Sekretaris Jenderal Karapatan Cristina Palabay mengatakan militer dengan patuh akan melakukan semua perintah Presiden.
Human Rights Watch (HRW) juga menyuarakan keprihatinan tentang penggerebekan mematikan tersebut.