Gridhot.ID - Tri Rismaharini memang menjadi sosok yang sangat disoroti di pemerintahan sekarang.
Aksinya yang seringkali sangat humanis membuatnya kini menjabat sebagai Menteri Sosial menggantikan pendahulunya yang terjerat korupsi.
Bahkan Bu Risma, sapaannya acap kali tertangkap kamera sedang meluapkan kemarahan saat anak buahnya bekerja semena-mena.
Seperti sebelumnya pernah dilaporkan Gridhot.ID, hal ini sering dilakukan oleh mantan Wali Kota Surabaya tersebut saat masih menjabat sebagai orang nomor satu di ibu kota Provinsi Jawa Timur.
Namun kini keadaannya berubah, sosok yang dikenal dengan ketegasannya tersebut terdiam saat kena marah seorang wanita dari kelompok Orang Rimba di Sumatera.
Lalu apa penyebab, Menteri Sosial Risma kena marah wanita orang Rimba?
Menteri Sosial Tri Rismaharini dan rombongan diketahui melakukan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk Orang Rimba di Jambi.
Namun dalam pelaksanaannya, terdapat hambatan lantaran Orang Rimba Perempuan tak boleh difoto.
Risma bahkan sampai sempat dimarahi oleh Orang Rimba Perempuan.
Butuh lobi khusus agar perempuan Orang Rimba boleh difoto, dalam rangka perekaman data kependudukan tersebut.
Kelompok Orang Rimba Sungai Terap misalnya, sampai melakukan rapat adat untuk memutuskan untuk membolehkan perempuan Orang Rimba difoto, untuk data perekaman kependudukan itu.
Manager Komunikasi Warsi Jambi, Sukma Reni mengatakan, awalnya memang Orang Rimba melarang perempuan difoto dan berinteraksi dengan orang luar.
Penolakan ini dengan alasan ada denda adat yang bakal diberlakukan apabila memfoto Orang Rimba tanpa izin.
Reni mengatakan kunjungan dadakan Risma ke rumah Orang Rimba membuat banyak perempuan Orang Rimba marah-marah.
Kemudian dijelaskan kepada tamu bahwa tak boleh mengambil foto perempuan Orang Rimba.
"Kita jelaskan kepada para tamu yang datang. Bahwa aturannya tidak boleh mengambil foto perempuan rimba," kata Reni.
Tidak hanya itu, dalam proses perekaman KTP milik Orang Rimba itu berundingnya sangat alot.
Tiga tumenggung keberatan para perempuan diambil fotonya.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (15/3/2021), Reni dan Direktur Jenderal Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif kemudian menjelaskan pentingnya KTP.
Dengan adanya KTP, Orang Rimba bisa mengakses layanan publik berupa kesehatan, ekonomi dan pendidikan.
Bahkan bisa mendapatkan bantuan.
Setelah diberi penjelasan, pimpinan orang Rimba, Ngalembo memperbolehkan perempuan Orang Rimba difoto.
Menurut kepercayaan Orang Rimba, pada perempuan terdapat dewa, sehingga bila difoto dewa akan marah.
Hal itu mengakibatkan perempuan yang difoto bersama kelompoknya akan terkena musibah seperti sakit sampai pada kematian.
Setelahnya, Tumenggung Ngalembo, pimpinan Orang Rimba Terap mengucap terima kasih kepada pemerintah yang telah mengakui mereka sebagai warga negara, dengan memberikan Orang Rimba KTP.(*)
Source | : | Kompas.com,GridHot.ID |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar