Akan tetapi, penyebab kematian tersebut baru terkuak setelah ke-4 anggota keluarga ini dikubur selama 3 hari.
"Karena udah telat, meninggalnya sudah 3 hari, udah pembusukan semua. Jadi saya ambil sampelnya, tahu diracuni itu setelah hari ketiga," ungkap dr Hastry.
Saat gali kubur, dr Hastry mengaku merinding ketika melihat kondisi ke-4 jenazah anggota keluarga tersebut.
Pasalnya, dari kondisi jenazah sudah ada kecurigaan bahwa meninggal tidak wajar.
Hal itu karena kondisi ke-4 jenazah yang sama, yakni dengan mata melotot dan wajah membengkak.
"Sebenarnya saya sudah merasa bahwa ada tindakan diracuni. Kita juga merasa aneh karena pembusukan itu udah semua kan ya. Membesar, matanya melotot, wajahnya membengkak semua," ungkap dr Hastry.
Mendengar pengungkapan dari dr Hastry, Denny Darko ikutan syok.
Akibat kondisi ke-4 jenazah yang sama, dr Hastry dan tim forensik harus berusaha keras mengidentifikasi mana yang ayah, ibu, dan kedua anak.
"Kita akhirnya periksa lengkap, untuk identifikasi mana si bapak, ibu dan anak 2," ujar dr Hastry.
Setelah itu, dr Hastry dan tim forensik melaklukan autopsi.
Dari hasil autopsi, terkuak bahwa 4 orang keluarga itu bukan keracunan, melainkan direacuni lewat mimuman kopi.
"Habis saya autopsi itu, gak diminumin. Cerita dari penyidik diminumin kopi. Ternyata gak diminumin. Tapi dibekap, dicekokin," ungkap dr Hastry.
"Kita buktikan dari jaringan di wajahnya. Benar gak ada hambatan ke atas," pungkas dr Hastry.
(*)
Source | : | Tribun Jateng,Tribunnews Bogor |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar