“Ya dari setiap sekali tampil macam-macam juga pendapatanya, kadang Rp 25 juta, Rp 30 juta , Rp 40 juta tapi itu belum dibagi rata banyak orang di tim, tergantung siapa yang mengundang,” ujarnya.
"Pernah diundang oleh bupati dengan bayaran sampai Rp 80 juta per malam," aku dia.
Disamping itu, Wartoyo menyampaikan penggemar dari pertunjukan wayangnya beragam di banyak daerah Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
"Penggemar wayang menyeluruhlah, dari wilayah Solo, Solo Raya, Klaten, Boyolali bahkan sampai ke Jawa Timur," paparnya.
Berbeda dengan saat ini, Wartoyo sampaikan omset yang ia dapatkan sebelum pandemi dan saat pandemi berubah jauh secara drartis.
“Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu, banyak seniman dalang yang tidak bisa pentas wayang,” tutur dia.
Bahkan Sutoyo sampaikan seniman lain sudah banyak beralih profesi kemudian alat kesenian rusak karena menganggur.
“Sudah kena dampak, jual peralatan yang dipunya, bahkan seniman yang lain dan ngikut bantu rumah makan," ungkapnya.
Menjual Mobil untuk Makan
Saking remuknya karena pandemi, Dalang Wartoyo pun mengaku sampai menjual mobil untuk kebutuhan sehari-hari.