Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Eksploitasi Satwa Liar Berkedok Edukasi, Manohara Heran Dolphin Lodge Bali Nekat Beroperasi Padahal Sudah Dilarang Sejak 1 Tahun Lalu: Eksploitasi untuk Dapat Uang!

Candra Mega Sari - Senin, 19 April 2021 | 15:42
Manohara Odelia Pinot dan Lucinta Luna
Instagram @manodelia dan YouTube Lucinta Luna

Manohara Odelia Pinot dan Lucinta Luna

Gridhot.ID - Video Lucinta Luna ditarik lumba-lumba mencuri perhatian hingga dikecam banyak pihak.

Lokasi tempatitu diketahui berada di Dolphin Lodge Bali.

Mengutip Tribun Seleb,tindakan Lucinta Luna dianggap mengabaikan upaya penyelamatan satwa yang dilindungi.

Baca Juga: Disebut Tak Memanusiakan Lumba-lumba, Lucinta Luna Dikritik Habis Susi Pudjiasti dan Para Pecinta Hewan Lainnya, Davina: Ini Benar-benar Bodoh!

Lucintalalu memberikan klarifikasi atas aksinya menaiki lumba-lumbalewatInstastory, Kamis (15/4/2021).

Artis Manohara Odelia menanggapi permintaan maaf Lucinta yang diduga mengesploitasi lumba-lumba.

Manohara mempertanyakan poin-poin penjelasan dalam surat permintaan maaf Lucinta Luna.

Baca Juga: Terjun ke Bisnis Haram hingga Rela Layani Kakek 90 Tahun Demi Hidupi Keluarga, Terungkap Tarif Lucinta Luna Perjam: Aku Mau Karena Uangnya

"Edukasi sering dipakai sebagai alasan tempat-tempat yang mengeksploitasi hewan liar seperti lumba-lumba, edukasi seperti apa yang mereka berikan?" ujar Manohara di akun Instagram dikutip Kompas.com, Minggu (18/4/2021).

Manohara juga menyinggung aksi memberi makan lumba-lumba jika hewan tersebut mencium pipi pengunjung.

Iamengatakan mencium manusia untuk mendapatkan makan tidak dilakukan lumba-lumba di alam bebas.

"That's not what they do in the wild," kata Manohara.

Baca Juga: Sandang Status Sah Menurut Negara 'Wanita Tulen', Lucinta Luna Ngaku Kebelet Nikah Usai Bebas dari Penjara, Ungkapkan Kriteria Pasangan yang Diinginkannya

Pernyataan Lucinta Luna
Instagram @lucintaluna_manjalita

Pernyataan Lucinta Luna

Menurutnya, kegiatanitu tidak bisa disebut dengan edukasi meski banyak diikuti orang tua yang bertujuan mendidik anak mereka tentang hewan.

"Edukasi yang diterima anak-anak dari tempat seperti itu hanyalah tidak apa-apa untuk mengeksploitasi satwa untuk mendapatkan uang," tutur Manohara dalam bahasa Inggris.

Dalam surat permintaan maafnya, Lucinta mengaku mendapat informasi dari pengelola bahwa tempat itu sudah mendapat izin dari BKSDA setempat.

"Ini juga menjadi sebuah pertanyaan saya. Karena sepengetahuan saya tempat itu sudah sudah disuruh hentikan operasionalnya oleh BKSDA April 2020. Tepat satu tahun," kata Manohara.

Ia menyertakan sebuah foto yang menunjukkan sebuah spanduk bertuliskan "Kegiatan Peragaan Dihentikan dan Dilarang Beroperasi" di sebuah tempat.

"Saya jujur bingung kenapa mereka bisa beroperasional kembali sampai sekarang belum ada kabarnya, aku bakal update lagi ke kalian kalau ada kabar terbaru," ujar Manohara.

Manohara menggarisbawahi penjelasan Lucinta soal kegiatan mulai dari belajar tentang lumba-lumba, memberi makan, informasi jenis kelamin dan sebagainya.

Baca Juga: Keluar dari Penjara Sejak 11 Februari, Lucinta Luna Sudah Nyantai Dirumah, Lebih Cepat 6 Bulan dari Tanggal Bebas Murni, Kok Bisa?

"Sekali lagi, ini bukan belajar, bukan edukasi. Kalau ingin tahu jenis kelaminnya tidak harus ke tempat ekspoitasi hewan ya. Cukup baca buku saja atau searching di Google," kata Manohara.

"Kita belajar di sekolah tentang dinosaurus, apa kita harus berinteraksi langsung dengan dinosaurus? Tentu aja enggak kan, kita bisa belajar hewan tersebut bukan berarti menangkap dan ngandanginnya dan berinteraksi langsung," ujar Manohara menambahkan.

Dari pernyataan Lucinta, ternyata tempat tersebut bukan hanya mengeksploitasi lumba-lumba saja, tetapi juga ikan hiu dan pari.

Manohara merasa bingung, Lucinta menolak untuk ke sirkus tetapi tetap berkunjung ke tempat tersebut.

Padahal, menurut Manohara, tempat pariwisata yang terletak di Bali itu sama saja dengan sirkus, mengeksploitasi hewan.

"Ini mengecewakan, karena ini sama sekali bukan penyelamatan," ucapnya.

Iamenambahkan, jika memang ingin menyelamatkan lumba-lumba terdampar, seharusnya direhabilitasi dan lepaskan kembali, bukan diajarkan beinteraksi dengan turis.

Lebih lanjut,ia menjelaskan perbedaan antara tempat penyelamatan satwa liar dan pariwisata adalah kegiatannya.

Baca Juga: Lucinta Luna Tergantikan, Inilah Sosok Wanita Gebetan Baru Abash, Bos Kosmetik yang Doyan Traveling ke Luar Negeri

"Yang pasti mereka enggak boleh beinteraksi, berenang langsung dengan lumba-lumbanya. Dia juga diberikannya ikan yang hidup, biar dia tahu bagaimana cara menangkap hewan setelah dilepas liarkan kembali," kata Manohara.

"Itu bedanya antara pariwisata dan tempat rescue hewan, tujuan mereka bukan mendapat uang dari turis, tapi untuk merehabilitasi hewan supaya bisa dilepas liarkan kembali," pungkasnya.

Iaberharap menjelasannya dapat dimengerti orang-orang yang belum paham perbedaan antara tempat penyelamatan satwa liar dengan pariwisata yang berkedok edukasi.

(*)

Source :Kompas.com Tribun Seleb

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x