Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Otak di Balik Bisnis Haram Alat Tes Antigan Bekas yang Raup Untung Rp 30 Juta Sehari, Bussines Manager Kimia Farma Dilaporkan Sedang Bangun Rumah Mewah, Intip Potretnya

Siti Nur Qasanah - Minggu, 02 Mei 2021 | 04:13
Picandi Mosko Business Manager Laboratorium Kimia Farma untuk wilayah Medan yang ditangkap Polda Sumatera Utara.
dok.

Picandi Mosko Business Manager Laboratorium Kimia Farma untuk wilayah Medan yang ditangkap Polda Sumatera Utara.

Awal Mulaterungkapnya Bisnis Daur Ulang Rapid Test Antigen

Pengungkapan bisnis haram ini berawal ketika petugas Ditreskrimsus Polda Sumut mendapat laporan dari pengguna jasa layanan rapid antigen di Bandara Kualanamu.

Menurut masyarakat, alat rapid antigen yang digunakan penyedia jasa layanan merupakan barang bekas.

Baca Juga: Kimia Farma Janji Berikan Sanksi Berat untuk Petugasnya yang Gunakan Alat Rapid Test Bekas

Sehingga, barang bekas ini dikhawatirkan akan menularkan virus Covid-19 secara masif bagi masyarakat yang akan terbang keluar daerah via Bandara Kualanamu.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, mengatakan, dari hasil penyelidikan, para pelaku ternyata sudah menjalankan aksinya sejak Desember 2020 lalu.

"Setelah petugas kami melakukan penyelidikan, berhasil diamankan lima orang. Kasus daur ulang alat rapid antigen ini dilakukan sejak bulan Desember 2020 lalu," kata Irjen Panca dalam pengungkapan kasus di Mapolda Sumut, Kamis (29/4/2021), dikutip dari TribunMedan.com.

Baca Juga: Polisi Nyamar Bongkar Rapid Test Antigen Bekas Dipakai di Bandara Kualanamu, Petugas Kimia Farma Ketakutan Ngaku Cuma Cuci Alat yang Sudah Dimasukkan Lubang Hidung Orang-orang dengan Air

Kapolda Sumut menjelaskan, alat rapid antigen tersebut seharusnya dipatahkan usai digunakan.

"Seharusnya setelah digunakan, maka dipatahkan. Namun dalam hal ini pelaku tidak mematahkan dan menyimpan alat rapid antigen yang sudah digunakan untuk dipakai ulang," sebutnya.

Irjen Pol Panca Putra juga menyatakan, sindikat tersebut dapat meraup keuntungan sebesar Rp 30 juta per hari dari pelayanan tes antigen menggunakan alat bekas.

(*)

Source :Kompas.comTribunSumsel.com Tribunmedan.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x