Gridhot.ID - Mei memang merupakan bulan yang kelam dalam sejaran Indonesia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pada 13 Mei 1998 lalu, terjadi kerusuhan besar di Indonesia yang berlangsung hingga 15 Mei.
Kerusuhan ini pula yang memicu mundurnya presiden Soeharto kala itu.
Kerusuhan tersebut nyatanya juga menyerang rakyat Tionghoa Indonesia yang berada di sekitar kota kerusuhan.
Toko-toko dan rumah milik warga Tionghoa dibakar habis dan segala tempat jual beli dijarah habis-habisan.
Tak hanya di Jakarta yang menjadi pusat terjadinya kerusuhan tersebut, kampung halaman Joko Widodo yaitu di Solo yang cukup jauh dari Ibukota nyatanya juga terdampak kerusuhan yang sama.
Kisah kerusuhan Mei 1998 di kota Solo ini diceritakan dokter Tirta Hudi melalui utas di akun Twitternya.
"13-15 mei 98, saya di solo, kelas 2 SD.
Kantor mama saya dibakar. Mama saya loncat dan masih bisa selamat sampe rumah. Matahari singosaren dibakar.
Saya sendiri dilindungin tetangga saya, dan kawan2 kampung sembunyi di rumah mereka," tulis dokter Tirta mengawali ceritanya.
Dokter Tirta menceritakan saat itu kantor ibundanya yang berada di Singosaren dibakar dan diserang massa.