Kerusuhan Mei 1998 membuat dirinya menjadi keras dan temperamental.
Saat akhirnya bertemu dengan kawan-kawan karang taruna di Baturan, dokter Tirta mulai memikirkan kejamnya kerusuhan tersebut.
"Sejak smp itulah saya tertarik mendalami kedokteran, dan forensik. Lalu mendalami ilmu keuangan , lebetulan papa saya seorang dosen ekonomi, Kenapa? Karena di koran2 saya baca saat itu kerusuhan terjadi akibat krisis ekonomi dan kerusuhan rasial"
Dirinya terus bertanya-tanya mengapa kejadian mengerikan tersebut bisa merembet ke kota Solo yang bisa dibilang jauh dari Jakarta.
"Memori 98, membuat saya jadi keras pada diri saya sendiri, Karena saya dah melihat keberingasan manusia terhadap sesamanya. Dan ngebuat saya tau, mudahnya orang di provokasi akibat krisis ekonomi,"
"Suatu saat, saya yakin, dalang mei 98 akan ditangkep. Kalo pun aman duniawi, saya yakin d akhirat sang pelaku bakal kena
Ingat. Jangan lupakan sejarah!" pungkasnya.
(*)