Gridhot.ID - Belakangan ini sebuah video TikTok soal kuliner di Malioboro viral.
Dilansir Gridhot.ID dari TikTok, berhembus kabar wanita yang memviralkan video pecel lele mahal di Malioboro.
Saat itu, seorang wanita membuat video di akun TikTok yang disebar ke akun Twitter.
Dalam videonya itu, wanita tersebut mengeluh bahwa harga pecel lele di kawasan Malioboro sangat mahal.
Dia pun bertanya kepada pengguna media sosial lain, apakah benar harga pecel lele atau makanan lain di kawasan penting Yogyakarta itu rata-rata mahal.
Setelah video itu viral, pro dan kontra pun bermunculan.
Ada yang setuju dengan fakta itu. Ada juga yang menolaknya.
Hingga video viral itu sampai ke Paguyuban Lesehan Malam Malioboro.
Tak tanggung-tanggung, Paguyuban Lesehan Malam Malioboro siap menuntut balik wisatawan tersebut.
Apalagi jika yang bersangkutan tidak segera menarik ucapannya atau klarifikasi.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Paguyuban Lesehan Malam Malioboro Sukidi.
Sukidi punya alasan yang jelas.
Menurutnya informasi mengenai harga pecel lele di Malioboro yang mahal itu tidak benar.
Imbasnya, gara-gara Video Viral, 3 Tempat Usaha Malioboro Ditutup Sementara, Pemkot Jogja ungkapkan hal ini.
Fenomena viralnya wisatawan yang mengeluh mahalnya harga pecel lele di Malioboro berbuntut penutupan sementara terhadap tiga tempat usaha di Jalan Perwakilan, Kota Yogyakarta.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyebut bahwa tiga tempat usaha tersebut terindikasi melakukan pelanggaran.
Di antaranya, memungut harga secara tak wajar dan menerapkan cara berjualan yang menjebak.
"(Pesan) pecel lele kok cuma dikasih lele tok, itu nggak boleh lagi, kalau pecel lele ya komplit," tegas Heroe Poerwadi usai meninjau pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro, Sabtu (29/5/2021), melansir Tribun Jogja.
Pada Senin (31/5/2021) mendatang, ketiga pemilik tempat usaha itu akan diundang untuk menghadap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogya untuk memberikan klarifikasi.
Dari upaya tersebut, Pemkot Kota Yogya memutuskan langkah yang bakal diambil selanjutnya.
Hal ini termasuk pemberian sanksi jika terbukti melakukan pelanggaran.
Heroe menyebut bahwa sanksi terberat adalah penutupan secara permanen.
"Ini sudah kesepakatan kita semua, kalau ada yang melanggar dan ada yang membuat Malioboro tidak baik di mata orang ya kena sanksi," terangnya.
Heroe pun menegaskan bahwa Paguyuban Lesehan Malam Malioboro (PPLM) tidak akan menggugat pengunggah video viral tersebut.
Kejadian ini akan dijadikan bahan evaluasi bagi pemangku kepentingan maupun pelaku usaha di kawasan Malioboro.
"Tidak ada yang akan menggugat dan segala macamnya."
"Ini selesai sebagai instrospeksi bagi kita semua untuk memberi layanan yang lebih baik bagi wisatawan," jelasnya.(*)
Source | : | Tribunjogja.com,TikTok |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar