Gridhot.ID - Beberapa waktu lalu, Pemerintah pusat, disebut telah menyetujui rencana kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China.
Wacana ini pun menuai pro dan kontra dari sejumlah pihak.
Pasalnya pandemi virus corona masih merebak di Indonesia.
Dilansir dari Kontan.co.id, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal tudingan membiarkan masuknya tenaga kerja asing (TKA) bebas masuk di dalam negeri untuk mengerjakan proyek infrastruktur dan proyek prioritas pemerintah.
Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, selama ini persiapan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia kurang bagus untuk menjalankan pembangunan di dalam negeri kurang sehingga Indonesia masih menggunakan tenaga kerja asing.
"Kita belum siap dengan SDM bidang teknik dan teknologi, berpuluh-puluh tahun kita kurang SDM. Memang sudah banyak SDM hukum dan politik, tapi kurang dengan bidang teknologi, " terang Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta Senin (31/5/2021).
Karena itu Luhut Binsar Pandjaitan menyadari banyak orang marah saat Indonesia membuat proyek smelter, lalu pabrik baterai litium dan lain-lain tapi banyak melibatkan orang asing atau tenaga kerja asing (TKA).
Dengan kebijakan investasi ini menurut Luhut Binsar Pandjaitan pemerintah menargetkan pada 2023 dan 2024 Indonesia akan punya industri yang bisa memproduksi baterai litium berikut dengan riset center untuk membuat dan mengembangkan teknologi ini.
"Dikiranya saya memberikan kesempatan TKA (tenaga kerja asing) masuk. Saya tidak sebodoh itu, Saya pasti sudah menghitung, saya tidak mungkin nanti (generasi penerus) menilai pimpinan pecundang (karena membiarkan tenaga kerja asing masuk)," kata Luhut Binsar Pandjaitan.