"Mungkin orang tidak sadar, butuh waktu 10 tahun untuk menyiapkan SDM, sekarang baru jalan lima tahun, Presiden mendukung program ini," kata Luhut Bisar Pandjaitan.
Luhut Binsar Pandjaitan juga mengklaim program pembangunan politeknik ini sudah jalan di Morowali dan Weda Bay yang saat ini masih banyak menggunakan tenaga kerja asing .
"Mana ada pendirian politeknik baru setelah Indonesia merdeka? Baru sekarang ini kita lakukan Presiden Joko Widodo setuju dan saya mendorong kebijakan ini, kita harus bersabar tapi cepat," katanya.
Tidak hanya mendirikan politeknik oleh pelaku usaha yang bekerjasama dengan universitas ternama untuk mempersiapkan SDM pengganti tenaga kerja asing, pemerintah juga melibatkan perguruan tinggi untuk terlibat dalam perencanaan proyek pemerintah.
Luhut Binsar Pandjaitan mencontohkan seperti pada pembangunan Pelabuhan Adikarto di Wates, Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Anak-anak mahasiswa UGM terlibat dalam melakukan studi kelayakan yang dibantu oleh ahlinya agar mereka terlibat," katanya.
Selain itu dalam menyusun Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) juga menggandeng mahasiswa serta akademisi, bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)
Kalau ada yang mengkritik saya tanya apakah mereka sudah pernah menjalani apa mereka menghadapi kesulitan di lapangan?" tandas Luhut Binsar Pandjaitan.
Source | : | Kontan.co.id,Kemnaker.go.id |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar