Hartopo menuturkan, Pemkab Kudus masih melacak keberadaan pemilik 62 sampel tersebut.
Hartopo mengatakan pada Jumat (18/6/2021), "Kami belum tahu by name by address. Kami bingung. Karena itu langkah awal untuk tracing. Kalau dikasih identitas kita bisa melacak. Apakah sudah sembuh atau tidak atau meninggal kita tidak tahu. Jika dilihat dari durasinya sudah selesai isolasi mandiri."
Kepastian 62 warga Kudus terinfeksi varian Delta didapat berdasarkan uji whole genom sequencing (WGS).
Sebelumnya, hasil pemeriksaan 34 sampel WGS mengkonfirmasi 28 orang warga Kudus terpapar varian Delta.
Kemudian, pada 20 Mei 2021, Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Universitas Gajah Mada (UGM) memeriksa 34 sampel WGS.
Mereka menyampaikan bahwa seluruh sampel positif terinfeksi varian Delta.
Bupati Kudus Hartopo saat dihubungi Kompas.com, mengatakan, "Selain 28 orang positif varian Delta, 34 sampel kemudian 100 persen terinfeksi varian Delta dari India."
Dengan ditemukannya varian Delta di Kudus, Hartopo meminta kepada masyarakat untuk menaati protokol kesehatan (prokes) Covid-19.(*)