"Saya telah memerintahkan Dir Reskrimum, Dansat Brimob dan Wadir Intelkam Polda Papua untuk melalukan backup penanganan kasus agar segera terungkap dan pelakunya dapat kita amankan," kata Paulus pada 25 Agustus 2020 lalu.
Dalam kronologis yang dipaparkan kepolisian, Henry bersama rekannya yang juga pegawai KPU Yahukimo, Kenan Mohi (38) berjalan bersama.
Mereka naik sepeda motor menuju kantor KPU Yahukimo usai mengantar obat ke rumah Kenan. Saat melintas dekat jembatan, keduanya diadang orang tak dikenal.
Orang tak dikenal itu sempat meminta KTP Henry dan Kenan. Namun, Henry langsung ditikam dari belakang dengan menggunakan senjata tajam saat akan menyerahkan KTP. Pelaku lalu kabur ke hutan.
Berselang satu bulan, polisi berhasil menangkap salah satu terduga pelaku bernama Arief Sonyap alias Koroway saat sedang melakukan bakti sosial di Sekretariat Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Tak hanya kasus itu saja, keduanya sempat berkomplot dalam kasus pembakaran ATM di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada 30 November 2019 lalu.
Disebutkan bahwa Senat yang telah berstatus sebagai buron itu mengajak terdakwa Arief Sonyap alias Koroway untuk membakar bank.
Polda Papua kini masih mengusut dugaan keterlibatan kelompok Senat dalam kasus yang menewaskan dua anggota TNI Yonif Linud 432 Kostrad di Dekai.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan pengejaran diintensifkan, mengingat selain menewaskan 2 prajurit TNI, kelompok Senat Soll juga membawa kabur dua pucuk senjata api organik beserta amunisinya.
(*)
Source | : | Surya.co.id,Kompas.id |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar