Hal tersebut diceritakan Nursida, ibu korban BS kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (26/6/2021).
Sebelum kejadian, Nursida yang tinggal di Saumlaki, Maluku datang ke Sorong dengan kapal laut untuk menjenguk anaknya.
Nursida mengenal Bripka IPS sebagai pria yang ramah. Namun putrinya bercerita jika suaminya kerap menodongkan senjata api atau parang ke istrinya saat marah.
Hal tersebut membuat BS ketakutan dan ia pun menyimpan senjata api milik suaminya.
Di hari kejadian, BS sedang bermain ponsel di kamarnya. Tiba-tiba suaminya datang dan membawa kompor berisi minyak tanah dan menyiramkan ke tubuh BS lalu membakarnya.
Saat tubuh BS dilalap api, Bripka IPS memeluk tubuh istrinya sambil berkata ingin mati berdua saja.
"Anak saya pada saat itu sedang bermain handphone di kamar. Tiba-tiba suaminya membawa kompor berisi minyak tanah, lalu menyiram dari rambut. Kemudian suaminya sempat memeluknya dalam keadaan terbakar sambil berkata, kita berdua mati sudah," ujar Nursida saat ditemui di rumahnya, di Sorong, Sabtu (26/6/2021).
Saat dipeluk suaminya, BS melakukan perlawanan dan ia melarikan diri sebelum akhirnya menceburkan diri ke drum berisi air.
"Ia melarikan diri dalam keadaan tubuh terbakar melewati pintu belakang rumah, lalu menceburkan dirinya ke drum berisi air," kata Nursida.