Vaksin produksi Pfizer and BioTech ini telah diberikan melalui injeksi sebanyak dua kali dalam rentang waktu tiga pekan.
Sementara data imonogenitas menunjukkan bahwa pemberian dua dosis vaksin comirnaty dalam selang tiga minggu tersebut menghasilkan respons yang baik.
BPOM menyatakan beberapa kajian menunjukkan keamanan vaksin Pfizer dapat ditoleransi pada semua kelompok usia.
Lembaga tersebut juga menyebut penilaian data mutu vaksin Pfizer telah dilakukan sesuai pedoman evaluasi yang berlaku secara internasional.
Perlu diketahui juga, efek samping dari penyuntikan vaksin Pfizer ini adalah nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, nyeri kepala, sakit otot, nyeri sendi, dan demam.
Vaksin Pfizer bekerja dengan cara ketika disuntikkan pada sel yang divaksinasi, maka protein akan diambil oleh sejenis sel kekebalan dan nantinya sel ini membantu melawan infeksi.
Vaksin Pfizer tidak hanya membentuk antibodi, tetapi juga akan mengaktifkan sel penyaji antigen yang disebut sel T yang berfungsi mencari dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus Covi-19.
Vaksin Pfizer menggunakan teknologi terbaru berbasis versi sintetis molekul virus SARS-CoV-2 yang disebut "messenger RNA" atau disingkat mRNA.
Messenger RNA adalah untai tunggal kode genetik yang dapat "dibaca" dan digunakan sel untuk membuat protein.