Vaksin Pfizer tidak hanya membentuk antibodi, tetapi juga akan mengaktifkan sel penyaji antigen yang disebut sel T yang berfungsi mencari dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus Covi-19.
Vaksin Pfizer menggunakan teknologi terbaru berbasis versi sintetis molekul virus SARS-CoV-2 yang disebut "messenger RNA" atau disingkat mRNA.
Messenger RNA adalah untai tunggal kode genetik yang dapat "dibaca" dan digunakan sel untuk membuat protein.
Ampuh lawan varian baru
Vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer ini terbukti bisa menlindungi tubuh dari varian Beta (B.1.351) yang berasal dari Afrika Selatan dan varian Alpha (B.1.1.7) yang berasal dari Inggris.
Klaim tersebut bisa dibuktikan dari Qatar yang sedang menghadapi gelombang kedua pandemi dengan adanya penyebaran varian Alpha dan Beta.
Temuan yang diterbitkan di The New England Journal of Medicine (NEJM) pada pada Rabu (5/5/2021) ini menunjukkan, vaksin Pfizer ampuh melawan varian Alpha dan Beta.
Laith Jamal Abu-Raddad, ahli epidemiologi penyakit menular di Weill Cornell Medicine, Qatar, yang memimpin kajian tersebut.
Dari hasil kajian Laith dan tim menemukan, bahwa perkiraan efektivitas vaksin Pfizer terhadap infeksi varian Alpha yang didokumentasikan mencapai 89,5 persen pada 14 hari atau lebih setelah suntikan dosis kedua.
Source | : | Kompas.com,intisari-online |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar