Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sedih Lihat Orang Gampang Mengkritik Keadaan Sekarang, Luhut: Kalau Semua Bisa Kita Selesaikan, Ya Tidak Ada dong Tuhan Itu...

Angriawan Cahyo Pawenang - Rabu, 21 Juli 2021 | 20:25
Jokowi dan Luhut
Antara Foto/Muhammad Iqbal

Jokowi dan Luhut

Gridhot.ID - Luhut Binsar Pandjaitan memang jadi sorotan akhir-akhir ini.

Sebelumnya dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebelumnya Luhut selaku Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan permintaan maafnya terkait penanganan pandemi covid-19.

Dikutip Gridhot dari Warta Kota, kini Luhut kembali berusaha mengungkapkan perasaannya.

"Sekarang dalam keadaan seperti ini saya punya tanggung jawab lagi, tidak gampang."

Baca Juga: Anak Indigo Ungkap Sosok Artis yang Terlibat Ritual Pesugihan di Bekasi, Setelah Mati Akan Jadi Istri Jin, Robby Purba: Dia Akan Menyerahan Diri?

"Orang pikir kan sederhana saja. Orang kan juga ada tanggung jawab moral dari saya."

"Kok belum bisa dihentikan ini? Walaupun saya paham tidak bisa sesederhana itu menghentikannya. Tapi tetap saja ada kegalauan itu," ungkap koordinator PPKM darurat itu, dalam acara yang disiarkan di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (20/7/2021).

Luhut mengungkapkan usianya yang sudah tidak muda lagi, membuatnya terkadang terkenang dengan pengalamannya di militer, saat harus bertugas memimpin pasukan dalam operasi di Timor-Timur.

Kenangan pahit kehilangan prajurit yang dipimpinnya tersebut dalam hitungan hari, juga membuatnya merasa bertanggung jawab moral atas korban-korban Covid-19 yang telah wafat.

Baca Juga: Selama 27 Tahun Terlihat Adem Ayem, Dewi Gita Mendadak Ungkap Kegalauan di Media Sosial, Kenapa?

Dalam penanganan pandemi Covid-19 di masa PPKM darurat ini, Luhut pun mengaku kerap sedih atas pandangan-pandangan yang menggampangkan penanganan Covid-19, khususnya varian Delta yang lebih mudah menyebar dan lebih mematikan.

"Sekarang ini kalau saya lihat orang terlalu menggampangkan mengkritik, itu saya sedih saja."

"Kamu tidak tahu betapa sulitnya mengatasi keadaan ini."

"Tidak ada satu negara di dunia pun," ucap Luhut.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021 Diperpanjang, 33 Formasi di Kementerian ESDM Masih Sepi Peminat, Empat di Antaranya Belum Ada Pelamar

Melihat cuplikan tayangan warga yang berkerumun meski menggunakan masker, ia pun mencoba menerka betapa sederhana masyarakat Indonesia dalam berpikir.

Luhut menerka, mungkin masyarakat berpikir yang penting sudah pakai masker, tanpa berpikir lebih jauh betapa berbahayanya Covid-19 varian Delta.

"Itu sebenarnya kesedihan saya melihat ini," ungkapnya.

Luhut mengaku sudah berusaha keras menangani lonjakan kasus Covid-19 yang sedang melanda Indonesia saat ini.

Ia pun menceritakan bagaimana para stafnya yang masih muda di kantornya, memutar otak siang malam dengan hati, untuk mengubah situasi menjadi lebih baik.

Baca Juga: Pemain FTV Ini Banting Stir Jadi Penjual Gorengan untuk Hidupi Anak Istri, Begini Potretnya Saat Promosikan Dagangan

Luhut pun mengatakan telah mendengarkan banyak epidemiolog atau guru besar ilmu kedokteran di sejumlah kampus, karena merasa itu bukan bidangnya.

Tidak hanya itu, Luhut pun mendengar bagaimana jeritan pedagang-pedagang kaki lima, pedagang warung, dan sebagainya.

"Ayah saya kan sopir bus Sibualbuali (di Sumatera Utara), jadi saya tahu juga."

"Saya bukan anaknya orang kaya. Bapak saya itu sopir."

"Jadi saya katakan saya bisa merasakan itu semua, tapi kan ada namanya dalam bahasa militer kemampuan dan batas kemampuan."

"Saya lihat ada juga batas kemampuan itu kita bisa berbuat, yaitu alam ini, yaitu yang namanya Tuhan itu."

Baca Juga: Anang Hermansyah Sampai Tak Kenali, Ashanty Akhirnya Ungkap Pertemuan Pertamanya dengan Anang Hermansyah yang Selama Ini Dirahasiakan: Dia Lagi Sama Mbak KD

"Adanya Tuhan itu. Kalau semua bisa kita selesaikan, ya tidak ada dong Tuhan itu," beber Luhut.

Meski mengaku tidak sampai menangis, Luhut juga merasa sedih di kala ada pihak-pihak tertentu yang justru mempolitisasi situasi saat ini.

Menurutnya, penangan pandemi Covid-19 adalah masalah kemanusiaan yang tidak boleh dipermainkan.

"Ini kemanusiaan. It's from the bottom of my heart. Ini humanity."

"Masalah kemanusiaan yang tidak boleh kita main-main. Jangan dipolitisasi," tegas Luhut.

(*)

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x