Petugas apotek tersebut mengatakan pada Presiden Jokowi bahwa ketersediaan obat Oseltamivir sudah lama kosong.
Presiden Jokowi kemudian mencoba bertanya ketersediaan obat antivirus lain, seperti Favipiravir, Vitamin D 5000, suplemen Becom-zet, yang lagi-lagi kosong.
Namun, dari apotek tersebut, Presiden Jokowi masih bisa mendapatkan obat multivitamin Megavite.
Setelah melakukan blusukan, Presiden Jokowi pun langsung menghubungi Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin via telepon untuk melaporkan hasil blusukannya.
"Halo Pak Menteri, Pak ini saya cek ke apotek di Bogor, saya cari obat antivirus Oseltamivir nggak ada," kata Presiden Jokowi kepada Budi Gunadi.
"Cari lagi, obat antivirus yang Favipiravir juga nggak ada, kosong, saya cari obat yang antibiotik Acetromicin juga nggak ada, stok nggak ada sudah seminggu lebih," jelasnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyebutkan beberapa stok obat maupun multivitamin yang tak dapat ia temui dari apotek lantaran stok kosong kepada Budi Gunadi.
Budi Gunadi kemudian menjelaskan kepada Presiden Jokowi bahwa obata antivirus dan multivitamin tersebut dapat ditemukan di apotek lain.
"Karena saya ada catatan Pak Presiden, kita kan sudah ada yang online, saya barusan cek, misalnya untuk Favipiravir di apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900," kata Budi Gunadi.
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar