Muhammadiyah, menurut Mu’ti telah menggerakkan semua potensi yang dimiliki untuk terlibat aktif dalam penanganan pandemi baik dari bidang sosial, ekonomi, kesehatan, dan keagamaan.
"Alhamdulillah tanpa bermaksud mengecilkan arti dan memberikan dimensi di mana Muhammadiyah bekerja sendiri, kami hanya ingin sedikit menyebut bagaimana Muhammadiyah sejak pandemic Covid-19 ini menurut laporan yang telah kami terima sudah melibatkan lebih dari 83 rumah sakit dari sekitar 116 Rumah Sakit Muhammadiyah yang cukup kuat,” tutur Mu’ti.
Selain itu, Muhammadiyah mengerahkan pelayanan melalui klinik-klinik. Serta melibatkan lebih dari 75.000 relawan.
“Dan dari sudut dana, kami mendapat laporan sudah lebih dari Rp1 triliun dana yang didistribusikan Muhammadiyah untuk membantu masyarakat dari semua kalangan selama pandemi Covid-19 ini,” kata Mu'ti.
Meskipun telah bekerja maksimal, Abdul Mu’ti merasa Muhammadiyah belum mencapai apa yang diajarkan oleh Kiai Ahmad Dahlan.
Perasaan itulah yang membuat Muhammadiyah beserta seluruh anggotanya tidak berhenti untuk terus memberikan khidmat dan amal bakti kepada umat, bangsa dan kemanusiaan.
(*)