Gridhot.ID - Brunei Darussalam memang cukup baik dalam menangani wabah covid-19 sejak tahun 2020.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, kasus terbaru di bulan Juli bahkan muncul akibat warga Jakarta yang mampir ke negeri tersebut.
Brunei memang dilaporkan tidak mengalami infeksi covid-19 lokal selama 15 bulan lamanya.
Namun rekor tersebut kini harus hilang.
Dikutip Gridhot dari Kontan, Brunei melaporkan 42 kasus virus corona baru pada Senin (9 Agustus), rekor harian, setelah pada akhir pekan mencatat kasus COVID-19 pertama yang ditularkan secara lokal dalam 15 bulan terakhir.
Brunei telah menerapkan aturan karantina yang ketat untuk pelancong yang masuk dan baru melaporkan 406 infeksi sejak awal pandemi.
Satu kluster dalam wabah saat ini terkait dengan pusat karantina hotel, Menteri Kesehatan Mohd Isham Jaafar mengatakan.
"Dibandingkan (wabah) tahun lalu, kami tidak tahu sumber banyak kasus kali ini," katanya dalam konferensi pers, Senin, seperti dikutip Reuters.
Wabah saat ini menyebabkan pusat karantina cepat terisi. Menurut Isham, pihak berwenang juga menyelidiki kemungkinan penyeberangan perbatasan ilegal antara Brunei dan Malaysia adalah sumber infeksi terbaru di Brunei.
"Kita tahu bahwa rantai terlemah terutama adalah jalur penyelundupan dan garis depan dari bandara ke hotel," ujar dia.
Isham menyebutkan, selama akhir pekan lalu, sampel yang diambil dari orang yang terinfeksi virus corona telah dikirim ke Singapura untuk menguji varian virus Delta yang sangat menular.
Pada Sabtu (7/8) pekan lalu, Brunei melaporkan tujuh infeksi COVID-19 yang ditularkan di masyarakat, kasus lokal pertama sejak Mei 2020.
Kejadian ini segera mengembalikan pembatasan pergerakan yang ketat, termasuk larangan sebagian besar pertemuan publik. Sekolah, masjid, dan sebagian besar bisnis yang tidak penting telah ditutup.
Sekitar 33% dari total populasi Brunei sebanyak 450.000 jiwa telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, menurut data pemerintah yang diterbitkan pada Minggu (8/8).
(*)