Gridhot.ID - MunculKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) baru di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.
Sosok Fernando Worabai merupakan pemimpin KKB Papua di Kepulauan Yapen.
Dalam rilis yang diterimaTribunPapua.com, Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi, mengungkapkan KKB di bawah pimpinan Fernando Worabai merupakan kelompok baru.
Fernando Worabai mengangkat dirinya sendiri sebagai Panglima Komando Militer Wilayah II Saireri dengan pangkat Brigjen.
KKB Papua pimpinan Brigjen Fernando Worabai diyakini bisa merakit bom elpiji dan memiliki puluhan senjata api.
Aparat TNI-Polri mewaspadai serangan KKB jelang peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus.
Melansir Surya.co.id dariTribratanews, Fernando dan anak buahnya sering terlihat melakukan latihan militer versi mereka.
Kelompok Fernando berdiri sendiri meski tidak menutup kemungkinan berafiliasi dengan kelompok TPNPB wilayah lain.
Ada 10 orang anggota KKB Papua pimpinan Fernando Worabai yang masuk ke daftar pencarian orang (DPO).
Sedangkan pengikutnya ada 25-30 orang dengan 12-15 pucuk senjata api laras panjang rakitan, serta 1 pucuk senjata api organik standar TNI-Polri.
Mereka berusaha merekrut masyarakat yang belum paham kamtibmas, dan kegiatan kriminal mereka sudah sering terjadi.
Motifnya adalah menunjukkan keberadaan kelompok yang menganggap dirinya bagian dari gerakan perlawanan untuk memisahkan diri dari NKRI.
Diketahui, Kepolisian Resort Kepulauan Yapen berhasil menyita3 pucuk senjata api dan bahan peledak dari markas KKB di kampung Sasawa Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen, Jumat (6/8/2021) lalu.
Kapolres Kepulauan Yapen menjelaskan kegiatan penegakan hukum ini berdasarkan hasil analisa dan laporan dari masyarakat yang resah dengan aktivitas KKB itu.
"Tindakan atau kejadian itu telah dilakukan pendalaman dan pemeriksaan saksi-saksi termasuk juga hasil monitoring jaringan tertutup. Sudah bisa kita pastikan bahwa pelaku kegiatan ataupun aksi kriminal yang dilakukan ini oleh KKB di bawah kendali menyebut dirinya selaku panglima TPNPB Wilayah II Saireri adalah Fernando Worabai dan kelompoknya" ujar AKBP Ferdyan.
Ketika TNI-Polri sudah sampai di lokasi, ditemukan beberapa orang yang berkaitan erat dengan kelompok ini melakukan aktivitas menggunakan senjata api laras panjang.
"Setelah kita lakukan pendalaman dan tindakan di TKP, kelompok KKB Papua tersebut melarikan diri. Dalam penyisiran oleh aparat ditemukan 3 pucuk senjata api rakitan ilegal beserta barang bukti lain. Juga 2 buah tabung gas elpiji yang telah didesain sedemikian rupa untuk digunakan melakukan perlawanan yang diduga sebagai bom rakitan," ungkap Kapolres.
Penggerebekan KKB pimpinan Fernando Worabai ini mengikuti penangkapan dan gugurnya perwira KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Kelompok Fernando teridentifikasi memiliki 15 pucuk senjata api. Salah satunya merupakan organik milik TNI Polri.
AKBP Ferdyan mengatakan KKB Papua di bawah pimpinan Fernando Worabai merupakan kelompok baru.
"Mereka ini kelompok baru, dengan jumlah kekuatan sampai dengan 30 orang," ucapnya.
AKBP Ferdyan mengatakan saat ini pihaknya di-backup Brimob Polda Papua telah melakukan pengejaran.
"Fernando beserta kelompoknya akan terus kita cari sampai tertangkap," tegas Indra.
KKB pimpinan Fernando dilaporkan melakukan serangkaian aksi kekerasan dan membuat resah warga sekitar Kampung Sasawa Distrik Yapen Barat Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.
Kapolres mengungkapkan bahwa menjelang 17 Agustus 2021 aparat melakukan antisipasi kemungkinan ancaman atau kerawanan terhadap kamtibmas.
Sehingga saat didapat informasi akan adanya sabotase, aparat bertindak.
"Kami tidak mau kecolongan, Kita mengantisipasi segera dan mengambil langkah-langkah sehingga apa yang menjadi rencana atau target mereka menjelang 17 Agustus ini bisa kita antisipasi dengan baik, kita hentikan dan eliminir," imbuhnya.
(*)