Suami Agustianne Marbun ini merasa hal itu menjadi kesalahan yang bisa memicu buruknya KPI Pusat.
"Kok bisa begini?" tanya Hotman.
Ia pun mengirimkan peringatan terhadap Ketua KPI.
"Bapak Ketua KPI Pusat, kasus ini bukan lagi sekedar kasus individu dari MS, ini kasus sudah menjadi kasus nasional," jelas Hotman.
Hotman merasa hal itu patut dijadikan pertimbangan oleh pihak KPI Pusat, mengingat kini sasaran bully pindah terhadap institusinya.
"Ini kasus sudah menjadi simbolik, dugaan berbagai kasus tersembunyi di KPI oleh masyarakat semakin besar, sorotan kepada lembaga kepemerintahan," tambah Hotman.
Pengacara borjuis ini mengatakan bahwa Ketua KPI harusnya mempertimbangkan hal tersebut, apalagi jika kasus serupa bisa berulang lagi.
"Bagaimana cara menanganinya nanti (jika ada kasus serupa lagi), harusnya cara menanganinya pun harus lebih elegan," komentarnya.
Hotman menyoroti sikap Ketua KPI yang tidak elegan karena tidak menutupi aksinya ini dari dua sisi (cover both side),
"Harusnya lebih elegan, Ketua KPI mengajak juga pengacara dari korban," tambahnya.
Hotman Paris juga memprediksi perjalanan kasus ini ke depannya.
Ada indikasi jika suatu saat nanti, korban akan merasa bahwa kasus ini ditutupi dengan sogokan dari KPI agar korban tidak dipecat dari pekerjaannya.
"Hati-hati bagi KPI, karena akan terlihat korban nantinya dipaksa, karena takut kehilangan pekerjaan," ungkapnya.
"Apabila itu terjadi, maka aksi mencari keadilan yang sudah menjadi simbolik di tengah masyarakat ini akan runtuh," tambah Hotman.
(*)
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar