"Ibu Agustine ini sebenarnya bukan korban, melainkan dia yang merekrut orang-orang tersebut," kata Olivia.
Putri Nia juga mengaku tak pernah bertemu orang-orang yang mengaku sebagai korban secara langsung.
"Karena saya tidak pernah bertemu langsung dengan orang-orang yang dia sebutkan begitu.
Tidak pernah berhadapan langsung dengan 225 orang dan membujuk 16 orang keluarga Agustine," imbuhnya.
Istri prajurit TNI itu mengatakan Agustine lah yang mempresentasikan kepada keluarga dan para korban.
"Sebenarnya Ibu Agustine ini dia yang mempresentasikan kepada keluarga dan 225 orang, sehingga terbujuk rayulah mereka itu untuk masuk menjadi calon PNS," terang Susanti.
Padahal ia mengaku tak pernah mengiming-imingi orang-orang tersebut akan menjadi PNS karena pihaknya hanya membuka bimbingan belajar (bimbel) tes penerimaan CPNS.
Ia juga mengaku menerima penghasilan sebesar Rp 25 juta per orang.
"Perlu saya luruskan di sini, saya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS. Memang saya terima uang dari situ senilai Rp 25 juta per orang. Dengan nilai Rp 25 juta itu, untuk pengajar, sewa tempat, dan lain-lain," imbuhnya.
Tahu akan dalih dari Oi, para korban kian murka.