Besi itu kemudian dimasukkan ke mobil pikap lewat pagar seng yang dijebol.
"Itu ada pagar yang ditutupi oleh seng, jadi seng itu dari sisi luar disobek," kata Erwin.
Tepat di sebelah robekan seng itu, ada mobil pikap yang siap menampung besi-besi hasil curian.
"Di sisi lain sudah siap kendaraan pengangkut jenis pikap tadi. Ini kemudian dipergoki oleh security yang curiga karena ada aktivitas di batas luar pagar," ujar Erwin.
Polisi menyebutkan, komplotan maling yang mencuri besi proyek KCIC sudah melakukan aksi mereka dalam 6 bulan belakangan.
Dalam 6 bulan belakangan, komplotan pencuri itu sudah berhasil menjual 111.081 kilogram besi.
Mengutip Tribunnews.com, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen menyebutkan, kerugian mencapai Rp 1 miliar lebih.
"Barang bukti hasil inventarisasi dari Juli sampai Oktober 2021, tercatat di daftar material yang hilang diperkirakan seharga Rp 1 miliar lebih," kata Zen, Senin (8/11/2021).
Terkait hal ini, Polres Jakarta Timur menyelidiki dugaan kuat adanya keterlibatan orang dalam atau pegawai PT Wijaya Karya (Wika) dalam pencurian besi hingga ratusan ton ini.