Sejak Maret 2021, Eki kemudian memutar otak untuk terus mengembangkan uang tersebut. Pria kelahiran Juni 2001 itu, kemudian menjadi seorang swing trader dengan membeli aset crypto lain, sehingga modalnya pun semakin besar.
Tak dinyana, ia ternyata semakin mendalami industri cryptocurrency. Seiring berjalannya waktu, ia pun tak cuma jual beli cryptocurrency.Berbekal kemampuan desain, web development dan digital marketing yang dimilikinya. Dia terlibat dalam pembuatan website beberapa koin crypto.
"Awalnya aku lihat ada coin bagus proyeknya, cuma belum ada website-nya atau desainnya jelek. Aku tawarin, aku chat developer-nya," terang pemilik akun Instagram @ekiprnta ini.
Usahanya tidak sia-sia. Kini Eki punya banyak pelanggan, sebagian besar dari Dubai, Turki dan Rusia.
"Paling akrab sama yang di Dubai. Sampai orangnya itu bilang, kamu ke sini saja, aku biayai, nanti kita kerja di sini," tutur pria yang menghabiskan masa SMA-nya di SMA Negeri 1 Puri Mojokerto ini.
Kisah Eki di dunia crypto ternyata mengubah hidupnya dan keluarganya. "Alhamdulillah bisa beli 2 mobil, punya rumah, renovasi rumah orang tua, bayar utang orang tua Rp 700 juta," ujar mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur itu.
Eki mengaku orang tuanya kaget, mengingat ia hanyalah seorang mahasiswa, tapi mampu melunasi utang mereka yang menggunung akibat penipuan. "Orang tua sampai sujud syukur, nangis, nggak percaya," kenang Eki terharu.
"Pernah di rumah cuma ada mie dan telur untuk makan. Percaya nggak percaya, berasa mimpi ya dalam beberapa bulan saja Allah berikan hidup seperti ini," kata anak bungsu dari dua bersaudara ini.
Namun jalan Eki tak selalu mulus. Ia bahkan sempat merugi Rp 500 juta hanya dalam dua hari. "Lumayan menguras mental. Sampai nggak bisa tidur, kuliah nggak fokus," katanya. Kini, rata-rata penghasilannya dari crypto Rp 300-500 juta per bulan.