Priyo Sambadha menyatakan kalau kamarnya yang berada di Wisma Negara ada di lantai tiga dan kondisinya saat itu sangat lelah usai bekerja, terlebih dia hanya sendirian.
Di Wisma Negara tersebut ada puluhan kamar tetapi tidak ada yang mengisinya, di sana terdapat enam lantai, dan lantai enam berisikan aula.
"Saya juga merinding juga karena banyak cerita, tapi saya capek, saya jalan dari Istana Merdeka kira-kira jaraknya 300 meter," ujar Priyo Sambadha yang dikutip Grid.ID melalui kanal Youtube RJ5, Senin (20/12/2021).
Ia mengatakan bahwa jalan menuju ke Wisma Negara harus melewati pohon keramat.
Bahkan, pohon keramat tersebut disebut-sebut kerap terlihat perempuan bergelantungan sambil tertawa atau menangis.
Saat melewatinya, ajudan Gus Dur itu mengaku selalau berdoa hingga tak berani mendongak ke atas karena adanya pohon keramat tersebut.
"Saya bilang masa iya sih tega nakutin saya, orang capek kerja. Saya lewat memang merinding juga, auranya udah nggak enak banget," tuturnya.
Ajudan Gus Dur itu menceritakan bahwa keadaan saat itu sangatlah sunyi senyap dan bikin merinding.
Lantas, ia pun bersyukur bisa melewati pohon keramat tersebut tanpa adanya kejanggalan dan tiba di depan Wisma Negara.
Usai sampai di Wisma Negara, Priyo Sambadha lantas segera masuk ke lift dan memencet tombol ke lantai yang dituju.