Kejadian horor pun di mulai saat lift tidak menuju lantai yang ditujunya itu.
Bahkan, lift terus melesat ke atas menuju ke lantai paling atas yang disebut-sebut merupakan tempat paling horor.
Meski sudah memencet tombol, lift masih terus melesat ke atas hingga berhenti di lantai 6.
Lantai 6 yang disebut-sebut merupakan tempat paling horor itu terdapat piano hingga gamelan Jawa yang kerap berbunyi sendiri.
Lantas, ajudan Gus Dur keluar dari lift dan mendapati seorang perempuan yang sedang duduk di salah satu meja yang membelakanginya.
"Dia menunduk di atas meja itu, saya bisa lihat tenguknya itu, perempuan rambutnya kuning pirang digelung ke atas dan pakai roknya bagus berenda-renda warna terang," ungkap Priyo.
Meski saat itu kondisi lantai 6 sangat gelap, namun Priyo Sambadha masih dapat melihat sekitar cukup detil karena jarak yang tidak terlalu jauh.
Ia mengatakan bahwa perempuan itu menangis sesenggukan yang membuatnya langsung lemas tak berdaya.
"Yang saya kuatirkan saat itu saya dipaksa untuk menyaksikan itu, dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi lagi, itu yang saya takutkan," lanjutnya.
Akan tetapi, hal yang ia khawatirkan malah terjadi, tak begitu lama perempuan itu bangun dari mejanya dan perlahan menengok ke arah Priyo diiringi suara tangisan.