Tim Mawar ini menjadi dalang dari operasi penculikan belasan aktivis politik pro-demokrasi menjelang berakhirnya pemerintahan Presiden Soeharto pada 1998.
Saat Tim Mawar dibentuk, Kopasuss dipimpin oleh Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Terdapat 14 aktivis yang ditangkap oleh Tim Mawar, tetapi 9 di antaranya berhasil dipulangkan, sementara terdapat beberapa tawanan lain yang berstatus hilang, salah satunya Wiji Thukul.
Dalam penempatan posisi di tubuh TNI, Untung tercatat beberapa kali menempati jabatan strategis.
Secara lengkap berikut profil Mayjen TNI Untung Budiharto:
Polemik Penunjukan Eks Tim Mawar Jadi Pangdam Jaya
Langkah Panglima TNI mempromosikan Mayjen Untung Budiharto menjadi Pangdam Jaya menuai kritik.
Kepala Divisi Pemantauan Impunitas Kontras Tioria Pretty Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) menilai, promosi ini menunjukkan tidak adanya penghormatan TNI terhadap proses pengadilan dan putusan hakim dalam proses hukum terhadap Tim Mawar.
Dalam putusan pengadilan, ada 11 orang yang dinyatakan sebagai terdakwa dan 5 orang dikenakan sanksi pidana dan pemecatan, termasuk Untung Budiharto.
Namun sejak putusan ini dikeluarkan, Untung justru melenggang bebas dan tidak menaati putusan pengadilan yang ada.
"Kami khawatir ini sebatas balas budi atau bentuk relasi semata sebab mengabaikan rekam jejak. Bagaimanapun juga, TNI, terkhusus Pangdam Jaya, memiliki peran untuk melindungi hak asasi manusia," ujar Pretty dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Kamis (6/1/2021).
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar