“Orang AS harus mendapatkan booster setidaknya lima bulan setelah mereka menyelesaikan seri Pfizer atau Moderna mereka, tetapi jutaan orang yang memenuhi syarat belum mendapatkannya," katanya, dikutip dari Al Jazeera pada Senin, (24/1/2022).
Sebagai informasi, menurut pejabat kesehatan AS, penelitian tersebut merupakan studi besar pertama di AS yang melihat perlindungan vaksin terhadap Omicron.
Sementara itu, penelitian sebelumnya termasuk penelitian di Jerman, Afrika Selatan, dan Inggris menunjukkan vaksin yang tersedia kurang efektif melawan Omicron daripada varian Covid-19 sebelumnya.
Akan tetapi, dosis booster diklaim meningkatkan antibodi penangkal virus untuk meningkatkan kemungkinan menghindari infeksi simtomatik.
Berikut tiga studi yang mengungkap efektivitas dosis booster melawan Omicron.
1. Studi Pertama
Mengamati rawat inap dan ruang gawat darurat dan kunjungan pusat perawatan darurat di 10 negara bagian, dari Agustus hingga bulan ini.
Ditemukan bahwa efektivitas vaksin yang terbaik setelah tiga dosis vaksin Pfizer atau Moderna dalam mencegah pasien melakukan kunjungan perawatan darurat.
Selanjutnya, perlindungan turun dari 94 persen selama gelombang Delta menjadi 82 persen selama gelombang Omicron.
Perlindungan dari hanya dua dosis lebih rendah, terutama jika enam bulan telah berlalu sejak dosis kedua.
Para pejabat telah menekankan tujuan mencegah tidak hanya infeksi, tetapi penyakit parah.