Gridhot.ID- Malaysia memang sudah lama saling 'senggolan' dengan Indonesia.
Bukan hanya masalah peperangan militer di masa lalu, namun juga di dunia modern seperti masalah budaya hingga olahraga.
Malaysia memang selalu getol untuk menyaingi Indonesia.
Salah satu yang jadi incarannya adalah terkait dunia militernya.
Unggul dalam kekuatan militer menjadi nilai tersendiri untuk sebuah negara.
Maka tak heran jika setiap negara berusaha meningkatkan kualitas militernya.
Salah satunya dengan kepemilikan senjata.
Dikutip Gridhot dari Sosok.ID, negara Malaysia pun melakukannya dengan berusaha menciptakan senapan sendiri.
Malaysia pernah menciptakan senapan sendiri sebagai modal untuk menyaingi negara lain seperti Indonesia yang sukses mengembangkan senapan organik SS-1.
Sayangnya, bukannya dipuji senapan VB Berapi LP06 buatan Malaysia ini justru jadi bahan olok-olokan dunia karena desainnya yang dianggap aneh.
Di tahun 2006 lalu prototipe senjata dalam negeri Malaysia ini diperkenalkan pertama kali kepada publik.
VB Berapi LP06 diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama Vita Berapi.
Direktur utama Vita Berapi, Hasyim Abdul Masjid mengatakan bahwa rancangan dan desain VB Berapi LP06 dibuat oleh Vyktar Prykhodeka yang entah ia seorang insinyur atau apa.
VB Berapi dibuat dalam tiga prototipe, pistol LP01, Shotgun LP02 dan Rifle LP06.
Namun respon publik Malaysia malah negatif mengenai prototipe VB Berapi ini.
Hal ini karena senjata itu berdesain aneh juga konyol.
Berbeda dengan bentuk dinamis senjata rancangan Pindad Indonesia macam SS-1 yang melisensi dari rifle FN FAL Belgia.
VB Berapi LP06 dianggap lebih terlihat layaknya senjata mainan anak-anak atau senjata dalam film Sci-fi macam Star Wars.
Bahkan kehadirannya malah menjadikan VB Berapi bahan olok-olokkan dalam hal industri senapan dunia.
Banyak yang mengira bahwa VB Berapi LP06 adalah sebuah konsep saja dan bukan senapan sungguhan.
Padahal sejatinya VB Berapi dimaksudkan sebagai Bullpup assault rifle dengan amunisi 5.56 standar NATO.
Karena berbagai kekurangan dan desain tak jelas itu VB Berapi tidak pernah masuk ke lini produksi massal.
(*)