Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Berdiri Kokoh di Tanah Wakaf Bupati Pertama Semarang, Begini Sejarah Masjid Agung Jawa Tengah, Diresmikan Langsung Oleh SBY

Egista Hidayah - Sabtu, 12 Maret 2022 | 05:25
Masjid Agung Jawa Tengah di kota Semarang
Kompas.com

Masjid Agung Jawa Tengah di kota Semarang

GridHot.ID - Salah satu masjid bersejarah yangdapat dijadikan destinasi wisata religi saat bulan Ramadhan adalah Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang terletak di kota Semarang.

Meski baru didirikan tahun 2006, Masjid Agung Jawa Tengah ini menjadi masjid bersejarah lantaran berkaitan dengan pemimpin pertama di Semarang, tentu dengan sejarah yang dimiliknya ini membuat masjid tersebut dapat dijadikan destinasi wisata religi saat Ramadhan tiba.

Dikutip GridHot.ID dari Kompas.com,masjid bersejarah yang menjadi destinasi wisata religi saat Ramadhan ini berdiri megah di atas tanah 119 hektar.

Tanah tersebut merupakan tanah wakaf milik Ki Ageng Pandanaran II, Bupati Semarang pertama.

Lantas bagaimana sejarah lengkap pendirian masjid yang jadi ikon warga Jawa Tengah ini?.

Sejarah Masjid Agung Jawa Tengah

Sebelum dibangun Masjid Agung Jawa tengah, lokasi tanah tersebuttelah ditukar guling oleh beberapa perusahaan besar multinasional kepada investor luar negeri.

Mengetahui hal tersebut, masyarakat setempat pun tak tinggal diam.

Pada tahun 1990 akhir hingga 2000 awal, mereka mendesak kepada pemerintah untuk mengembalikan lagi hak ratusan hektar tanah yang masih tersebar lokasinya dan juga pemiliknya.

Baca Juga: Nikmati Suasana Bak di Negeri India, Begini Sejarah Masjid An Nur Pekanbaru yang Mirip Taj Mahal, Lokasinya Dikelilingi Pohon Kurma

Kemudian pada tahun 2002 dimulailah pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah dengan peletakan batu pertama sebagai rasa syukur terhadap kembalinya tanah wakaf itu.

Setelah itu, pembangunan masjid pun selesai pada tahun 2006.

Akhirnya, Masjid Agung Jawa tengah diresmikan oleh Presiden Indonesia ke-7, Susilo Bambang Yudhoyono.

Sampai sekarang,Masjid Agung Jawa Tengahmenjadi salah satu masjid di Indonesia yang memiliki fasilitas lengkap.

Karena selain untuk beribadah, masjid ini juga menjadi sarana rekreasi wisata, dengan dilengkapi museum, convention centre, office centre, kafe, hingga hotel.

Selain itu, masjid ikonik warga Jawa Tengah ini juga memiliki arsitektur yang menarik loh!.

Arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah

Dikutip GridHot.ID dari Tribunnewswiki.com, Masjid Agung Jawa Tengah didirikan dengan gaya arsitekturperpaduan tiga gaya, yaitu; Jawa, Arab, dan Roma.

Arsitektur Jawa diwakilkan pada bagian badan atap masjid yang berbentuk limas serta dasar tiang masjid bermotif batik seperti model tumpal, untu walang, kawung, dan parang-parangan.

Baca Juga: Tak Bisa Dilepaskan dari Kesultanan Deli, Begini Sejarah Berdirinya Masjid Raya Al Mahsun Medan, Punya Arsitektur Unik Perpaduan Budaya Melayu, India dan Eropa

Arsitektur Arab dapat dilihat dari kubah puncak masjid dan dinding masjid yang dihiasi kaligrafi.

Sementara, arsitektur Roma-Yunani terlihat pada desain interior dan pewarnaan sudut-sudut bangunan.

Melangkah ke bagian dalam, akan tampak pintu bergaya khas Jawa.

Setelah melewati pintu, terlihat ruang yang sangat luas dan megah didominasi warna cokelat muda pada lantai dan aksen kayu berwarna hijau pada atap bagian dalam.

Mihrab masjid pun terlihat anggun dengan pigura yang terbuat dari ukiran kayu.

Bagian mimbar tersebut berasal dari dinding yang sengaja dibuka dengan memberikan ruang di dalamnya untuk tempat khatib berkhotbah.

Masjid ini juga dihiasi dengan lampu gantung berbentuk lingkaran yang cenderung minimalis menimbulkan kesan keanggunan dan kebersahajaan.

Menariknya lagi, di plaza masjid ini terdapat banner bertuliskan Gerbang Al-Qanathir yang berarti megah dan bernilai.

Disini juga terdapat pula 25 tiang Al-Qanathir sebagai simbol 25 rasul yang membentuk satu lengkungan melingkari plaza.

Baca Juga: Akibat Perang Saudara, Tahun 1526 M Pangeran Samudera Dirikan Masjid Sultan Suriansyah di Banjarmasin, Begini Sejarah Lengkapnya

Salah satu ciri khas yang dapat terlihat di masjid ini adalah adanya enam buah payung hidrolik raksasa yang berada di teras masjid.

Payung yang dapat membuka dan menutup secara otomatis ini mengadopsi model yang terdapat diMasjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

Memilikitinggi masing-masing 20 meter dan bentangan hingga 14 meter, payung ini berfungsi sebagai atap kala jumlah jamaah tengah meluap.

Keistimewaan lainnya yang terdapat pada Masjid Agung Jawa Tengah ini adalahberdirinya menara Asma’ul Husna setinggi 99 meter.

Menara yang disebut dengan Al Husna Tower ini terletak di pojok barat daya masjid dan dapat dilihat dari radius 5 kilometer.

Keberadaan menara tersebut merupakan simbol kebesaran dan kemahakuasaan Allah SWT.

Menara itu pun berfungsi sebagai destinasi wisata religi.

Selain udara yang segar, teropong di menara akan memanjakan pengunjung, sehingga mereka dapat menikmati pemandangan indah kotaSemarangdan kapal-kapal di pelabuhan Tanjung Emas. (*)

Source :Kompas.comTribunnewswiki.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x