Mihrab masjid pun terlihat anggun dengan pigura yang terbuat dari ukiran kayu.
Bagian mimbar tersebut berasal dari dinding yang sengaja dibuka dengan memberikan ruang di dalamnya untuk tempat khatib berkhotbah.
Masjid ini juga dihiasi dengan lampu gantung berbentuk lingkaran yang cenderung minimalis menimbulkan kesan keanggunan dan kebersahajaan.
Menariknya lagi, di plaza masjid ini terdapat banner bertuliskan Gerbang Al-Qanathir yang berarti megah dan bernilai.
Disini juga terdapat pula 25 tiang Al-Qanathir sebagai simbol 25 rasul yang membentuk satu lengkungan melingkari plaza.
Salah satu ciri khas yang dapat terlihat di masjid ini adalah adanya enam buah payung hidrolik raksasa yang berada di teras masjid.
Payung yang dapat membuka dan menutup secara otomatis ini mengadopsi model yang terdapat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Memiliki tinggi masing-masing 20 meter dan bentangan hingga 14 meter, payung ini berfungsi sebagai atap kala jumlah jamaah tengah meluap.
Keistimewaan lainnya yang terdapat pada Masjid Agung Jawa Tengah ini adalah berdirinya menara Asma’ul Husna setinggi 99 meter.
Menara yang disebut dengan Al Husna Tower ini terletak di pojok barat daya masjid dan dapat dilihat dari radius 5 kilometer.
Keberadaan menara tersebut merupakan simbol kebesaran dan kemahakuasaan Allah SWT.
Menara itu pun berfungsi sebagai destinasi wisata religi.
Selain udara yang segar, teropong di menara akan memanjakan pengunjung, sehingga mereka dapat menikmati pemandangan indah kota Semarangdan kapal-kapal di pelabuhan Tanjung Emas. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnewswiki.com |
Penulis | : | Egista Hidayah |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar