GridHot.ID - Hidup Indra Kenz dan Doni Salmanan berubah dari sultan jadi penghuni rutan.
Melansir Tribun Seleb, kasus penipuan investasi bodong berkedok binary option yang melibatkan Indra Kenz dan Doni Salmanan masih bergulir di kepolisian.
Polisi pun terus mengembangkan kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah orang terdekat keduanya.
Selain itu, Indra Kenz dan Doni Salmanan telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus tersebut.
Dilansir dari Gridstar.id, Indra Kenz dan Doni Salmanan cuma tameng, bos besar dalang kasus ini bakal ditangkap.
Setelah Indra Kenz, kini giliran Doni Salmanan yang harus merasakan dinginnya jeruji besi.
Investasi bodong yang dilakukannya kini berbuah petaka.
Harta haram yang disebut netizen berada di rekening Doni Salmanan kini diblokir.
Adapun aset yang disita oleh pihak kepolisian berupa rumah senilai Rp 14 Miliar, mobil mewah serta motor-motor mewah yang ada di rumah Doni Salmanan.
Baru-baru ini fakta terbaru soal kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan kembali diungkap oleh Ahmad Sahroni.
Mengerikan, diungkapkan oleh Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ahmad Sahroni, Indra Kenz dan Doni Salmanan bukanlah pelaku utama dalam penipuan investasi.
Bak bersembunyi, hingga kini pelaku utama dari investasi bodong ini masih terus dicari.
“Ini keterkaitan antara binary option, crypto, robot trading, ini menjelaskan bahwa koneksi integrasi ini bermain, sebenarnya pelaku utamanya ada, bukannya si Indra Kenz, Doni Salmanan,” ucap Ahmad Sahroni dalam program Satu Meja KOMPAS TV, Rabu (17/03).
Lantas dikonfirmasi, siapakah orang di balik Indra Kenz dan Doni Salmanan dalam investasi bodong?
Ahmad Sahroni meyakini bahwa ada pihak yang mem-backup investasi bodong Indra Kenz dan Doni Salmanan.
“Pasti ada, cuman karena ada dia bukan artian mem-backup secara terbuka, mungkin yang backing ini nggak ngerti, apakah ini situasi bisnis yang benar atau tidak,” ucap Ahmad Sahroni.
“Ini yang saya sampaikan bahwa siapa pun backing di belakangnya, polisi tegak lurus untuk menindak sampai akarnya para pemain-pemain penipu masyarakat ini,” tambahnya.
Sementara itu, menurut ramalan Denny Darko, penangkapan Indra Kenz dan Doni Salmanan hanya sebagian kecil dari pelaku penipuan investasi bodong.
"Saya meramalkan yang terjadi ini hanya pucuknya saja. Sesuatu yang lebih besar akan terjadi," katanya dilansir dari YouTube Denny Darko.
Adapun leader dari para pelaku investasi bodong ini, lanjut Denny Darko, sedang berada di Australia.
"Ini leadernya atau ownernya hilang entah kemana.
Dicurigai dia sekarang berada di Australia bersenang-senang dengan uang triliunan yang dia kerup dari membernya," ujarnya.
Tidak hanya itu, Denny Darko bahkan menerawang akan ada beberapa pejabat yang ikut terseret kasus pencucian uang.
"Di tahun ini semua akan terjadi, merambah ke mana-mana. Nama-nama yang dianggap tak terdosa, akan diumumkan sebagai pelaku tindak pencucian uang. Bahkan, beberapa pejabat akan terseret," ucapnya.
Oleh karena itu, Denny Darko menegaskan para afiliator binary option hingga crazy rich lain yang terlibat pencucian uang akan segera ditangkap.
"Mereka semua akan dijerat dan tidak bisa bertindak apa-apa karena jejak digital ada di mana-mana," tuturnya. (*)